06

203 34 9
                                    

Jungkook tahu gadis itu dan Eommanya sudah sangat dekat sekali, bahkan sewaktu Eommanya menghubungi dirinya hal yang pertama kali ditanyakan adalah kabar kekasihnya walaupun dirinya sendiri merupakan anak kandung eommanya.

Tetapi, Jungkook bersyukur akan hal itu. Itu artinya ibunya mendukung dan menghargai keputusannya dalam memilih seorang untuk berada di sampingnya dan Jungkook senang bahwa kekasihnya itu sangat di terima dengan baik di keluarganya. Ayahnya dan Hyungnya, Jeon Junghyun.

"Aku harus menyiapkan apa jika eomma berkunjung nanti?" Kata Eunha yang baru saja memasuki apartment kekasihnya lagi.

"Kau tidak perlu menyiapkan sesuatu, kau tahu bagaimana eomma ku sangat menyukaimu." Balas Jungkook kemudian duduk di sebelah gadisnya.

"Tidak bisa begitu, ini pertemuanku dengan eomma setelah lama aku tidak bertemu dengannya." Ucapnya sembali memikirkan apa yang akan ia lakukan untuk menyambut sang ibu kekasihnya.

"Baiklah, lakukan apapun yang kau inginkan. Aku menjamin eomma akan selalu senang jika itu kau yang memberikannya." Pasrah Jungkook, tidak ada gunanya menghalagi niat baik kekasihnya itu.

Eunha yang terdiam memikirkan apa saja yang akan ia lakukan untuk menyambut ibu sang kekasihnya. Pasalnya ia sudah lama tidak bertemu dengan ibu sang kekasih dikarenakan jadwalnya yang sangat padat. Menurutnya ibu dari sang kekasihnya adalah salah satu seseorang yang selama ini mendukung dan menyayanginya. Hingga pada akhirnya saat berita pembubaran grupnya secara sepihak waktu lalu ibu nya dan ibu sang kekasihnya lah yang pertama memberikan semangat dan mendukung semua keputusannya.

Tidak heran jika Eunha sangat-sangat menyayangi ibu dari sang kekasih layaknya seperti ibunya sendiri. Ia bersyukur mempunyai sosok seperti itu di kehidupannya.

Melihat tidak ada tanda kehidupan dari lelaki di sampingnya itu, Eunha menduga bahwa Jungkook tengah terlelap. Dan benar saja dirinya mendapati kekasihnya tengah tertudur dengan nafas yang teratur.

"Bukankah dia bilang akan kembali ke dorm, bagaimana bisa matanya terpejam secepat ini?" Herannya pada dirinya sendiri padahal mereka baru saja tiba beberapa saat yang lalu dan Jungkook dengan mudahnya terlelap meski tidak membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.

Eunha yang tidak tega untuk membangunkan kekasihnya itu kebingungan dengan apa yang akan ia lakukan untuk memberi tahu bahwa Jungkook harus kembali ke dorm. "Apakah memang selelah itu?"

Eunha pun akhirnya memutuskan membiarkan kekasihnya itu untuk tidur dan beristirahat. Tetapi tiba-tiba pandangannya tertuju pada ponsel lelaki itu yang terletak di atas meja tempat sofa yang mereka duduki. Yang menampilkan pesan dari seseorang.

"Jeon! Jimin oppa bertanya kau akan ke dorm atau tidak?" Ujarnya sembari mencoba membangunkan kekasihnya. Yang hanya di balas dengan deheman dari Jungkook.

"Aku mengantuk Eunha-ya, bilang padanya aku akan kembali ke dorm jika rasa kantuk ku sudah hilang." Balasnya yang semakin meringkuk di pelukan gadis itu.

"Baiklah aku akan bilang seperti itu padanya, tetapi jika kau bangun nanti kau tidak berhak marah padaku dan bilang aku tidak mencoba membangunkan mu!" Ucapnya dan segera memberi balasan pada Jimin. Yang lagi-lagi di balas olehan deheman lelaki di pelukannya.

"Kembalilah ke kamar mu! Aku akan membersihkan tubuhku terlebih dahulu." Perintah Eunha pada lelaki yang kian lama kian nyenyak berada di pelukannya.

"Gendong aku Eunha-ya!" Ucap Jungkook tak tahu diri.

Eunha membelakkan matanya. "Memangnya kau itu kelinci yang bisa aku gendong semau ku, lihatlah bagaimana tubuhmu yang makin hari makin besar." Ocehnya membuat Jungkook terkekeh pelan mendengarnya.

SUNRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang