Sebelum Aku Pergi [End] ✔ || BTS X READERS

25

Jimin buru buru melangkahkan kakinya, jantungnya berdebar kencang saat mendengar kalau Aera diserang lagi oleh gadis gadis itu.

'Apalagi yang dilakukan Yn? Kenapa dia selalu membuat masalah dengan Aera?!' batin Jimin.

BRUK!

Tiba-tiba seseorang menabrak Jimin dari belakang. Saat ingin protes, Orang yang menabraknya sudah pergi begitu saja.

Jimin mengerutkan dahinya. "Bukannya dia temannya Yn? Apa yang dia lakukan disini?"

"Jaemin, Tunggu!!" Tiba-tiba seorang gadis berlari menyusul Jaemin yang baru saja masuk kedalam Lift.

"Ada apa dengan mereka? Apa Yn sedang sekarat? Keh, Rasakan itu!" gumam Jimin.

•••

"Yn.. Kau dengar Oppa kan? Yn-ah??" Panggil Seokjin.

"O.. Oppa?" Lirih Yn dengan suaranya yang sangat lemah.

Yn sudah ditangani oleh Dokter Jaehyun, peluru yang masuk kedalam tubuhnya juga sudah dikeluarkan. Tapi, keadaan Yn justru semakin memburuk.

Gadis itu memohon pada Jaehyun, dia ingin bicara dengan Kakak kakaknya. Dengan berat hati, Jaehyun pun mengabulkan keinginan Yn.

Dan sekarang, Bangtan tengah berkumpul mengelilingi ranjang Yn. Mereka berenam, tidak bisa menahan air matanya lagi sekarang.

"Yn.. Kau harus bertahan okay? Kau harus bertahan.. Hiks.." tangis Seokjin sembari memegang tangan Yn yang diinfus.

"O.. Oppa.." panggil Yn susah payah.

"Iya, Yn? Yn mau apa? Yn ingin susu strawberry? Katakan saja, Kami akan mengabulkan semua keinginanmu." Ujar Seokjin.

"Di--dimana Aera? Aku.. aku ingin bertemu dengannya."

"Tidak, Yn! Kau sudah disakiti olehnya! Lihat apa yang dia lakukan padamu hah? Dia selalu saja menyakitimu, Yn!" ujar Namjoon.

Yn menggeleng lemah. "Itu bukan salahnya, Oppa. Sebenarnya tadi.."

FLASHBACK ON>>>

Seokjin memperbaiki selimut Yn, lalu mencium dahinya.

"Tidur ya. Yn jangan khawatir lagi, Kami sudah berencana untuk membawamu keluar negeri untuk berobat. Kau akan sembuh, Yn."

Yn mengangguk sembari tersenyum. Selepas kepergian kakak kakaknya Yn pun memejamkan matanya, berusaha untuk tertidur lelap.

Entah berapa menit ia tertidur, tiba-tiba suara teriakan seseorang membangunkannya.

"TOLONGG! HIKS.. KUMOHON SIAPAPUN TOLONG AKU-AKHH!"

Yn terkesiap. Dia seperti mengenal suara teriakan itu.

"Aera? Itu suara Aera kan?" gumam Yn. Ia bersusah payah untuk turun dari ranjangnya, lalu melepas selang infusnya.

Dengan tergopoh, ia berusaha menyentuh dinding dan berjalan mendekati pintu.

BRUK!!

Yn membolakan matanya, tak jauh dari kamar rawatnya ia melihat Aera yang jatuh tersungkur dilorong. Gadis itu terlihat begitu panik seperti sedang dikejar seseorang.