07

1.9K 129 3
                                    

"Hyung? Mau kemana?" tegur Jimin pada Yoongi.

"Bukan urusanmu." 

Aera yang menyadari kalau Yoongi ingin menyusul Yn, langsung menahan tangannya.

"Oppa mau kemana? Aku lapar sekali, mau makan nasi goreng buatan oppa!" rengeknya sembari bergelanyut manja dilengan Yoongi.

"Aera, aku harus—"

"Oppa tidak mau ya? Hiks.. Oppa kenapa menolakku? Apa oppa tidak sayang lagi padaku?"

Jungkook yang tak tega melihat Aera menangis pun langsung ikut bersuara.

"Hyung, turuti keinginannya. Jangan sampai dia menangis!"

"Benar Hyung!" Sahut Hoseok.

"Aku harus mengecek keadaan Yn, Kulihat dia terluka!" Ujar Yoongi.

"Ah, Oppa.. Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu. Sebenarnya tadi.. Yn eonnie membully anak buta dijalanan. Dia merebut tongkatnya, lalu melemparnya jauh."

"Aku dan teman temanku berusaha membantu anak itu, Tapi eonnie malah mencegahku. Lalu tiba-tiba saja dia menarik rambutku.. Lalu.."

Aera berhenti sejenak, Matanya sudah berlinang air mata karena akting sedihnya luar biasa bagus sekali.

"Lalu.. teman temanku berniat membantuku dan akhirnya Yn eonnie bertengkar dengan teman temanku.. Hiks... Aku sudah meminta mereka untuk berhenti.. Tapi.. Eonnie malah mendorongku... Hiks..."

"Yaampun.." Namjoon mendekat lalu merengkuh Aera kedalam pelukannya.

Aera menangis sesenggukan bahkan tubuhnya sampai gemetar. Bangtan benar-benar marah mendengar cerita Aera.

"Tidak mungkin.." Gumam Yoongi.

"Kau masih tidak percaya Yn seperti itu, Hyung? Bahkan aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau dia mendorong Aera kekolam." Sahut Jungkook.

"Hiks.. Aku merasa kasihan pada anak yang buta tadi.. Hiks.." tangis Aera membuat Namjoon mempererat pelukan untuk menenanhkannya.

Yoongi mengepalkan kedua tangannya. Dia benar-benar marah. Dia tidak suka pelaku bullying, Siapapun orangnya Yoongi tidak akan pernah memaafkannya.

Dengan langkah geram, Yoongi menaiki tangga menuju kamar yang terletak paling ujung.

DUG!

DUG!

Yn yang baru saja selesai mandi, dibuat terkejut dengan suara ketukan yang lebih pantas disebut dobrakan dipintu kamarnya.

"Ne?"

CKLEK!

GREP!

"Akhh!"

Yoongi langsung menc*kik leher Yn dengan kuat hingga membuat gadis itu kesulitan bernafas.

"Apa yang kau lakukan?! JAWAB! BAGAIMANA BISA KAU JADI SEPERTI INI?!"

"Op—hnghh.. Oppaa.."

"APA PERNAH KAMI MENGAJARIMU SEPERTI ITU YN? APA PERNAH HAH?!" bentak Yoongi.

Tubuh Yn ditekan kedinding, sementara lehernya terus saja dic*kik kuat. Yoongi seperti sedang kesetanan dan ingin benar-benar memb*nuhnya.

"Yoongi! Sadarlah! Kau bisa melenyapkannya!" Seokjin berusaha menjauhkan Yoongi dari Yn.

"Minggir, Hyung! Aku harus memberinya pelajaran!"

"Yoongi! Bukan seperti ini caranya! Katakan saja dengan cara manusia!" kesal Seokjin.

Yn sudah berlinang air mata, wajahnya memerah dan nafasnya tersenggal.

Yoongi akhirnya mau melepaskannya, Tapi laki laki itu enggan untuk menatap Yn lagi.

"Hiks.." Yn terisak, ia terduduk dilantai sembari memegang lehernya.

"Yn, Katakan pada Oppa. Apa benar kau membully seorang anak yang buta?" tanya Seokjin pelan.

Yn terkejut. Aera sudah memutar balikkan fakta yang sesungguhnya.

"Hiks.. Sebenarnya.." Yn terdiam. Tiba tiba ia membayangkan kalau dirinya menceritakan cerita yang sesungguhnya, Yoongi pasti akan marah besar pada Aera.

Aera mungkin tidak akan bisa selamat, Dan Yn tidak mau itu terjadi.

"I—itu menang benar, Oppa. To—tolong maafkan aku." Yn memegang kedua tangan Seokjin dan memohon untuk meminta maaf atas kesalahan yang tak ia lakukan.

Namun, tiba-tiba Seokjin menepis tangan Yn.

"J—jadi itu benar ya?" Ujar Seokjin tersenyum miris.

"Sepertinya aku sudah salah mencemaskanmu. Aku benar-benar keceea padamu, Yn." Seokjin pergi setelah mengatakan itu.

Kini hanya tinggal dirinya dan Yoongi yang masih diam.

"Oppa—"

"Jangan panggil aku Oppa lagi. Aku tidak pernah punya adik sejahat dirimu."

"T—tolong maafkan aku.. Hiks.."

"Jangan harap, Sialan!" Yoongi pun pergi meninggalkan Yn seorang diri dikamar itu.

Hancur sudah semua impiannya. Tidak ada lagi yang benar-benar berada disisinya sekarang.

Lama Yn menangis tanpa suara, Sebelum akhirnya ia pun tertidur dengan lelap. 

TBC!

Sebelum Aku Pergi [End] ✔ || BTS X READERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang