13

1.9K 133 0
                                    

Seminggu telah berlalu~

Yn menatap nanar darah yang terus mengalir deras dari hidungnya pagi ini. Masalah uang yang hilang itu Seokjin sudah tidak membahasnya, karena secara tiba-tiba uang 18 juta yang hilang kemarin sudah kembali lagi.

Memang sulit dipercaya, tapi memang itulah kenyataannya. Bangtan pun tak lagi mempermasalahkannya, lagipula uang mereka sudah kembali.

Hari ini, adalah hari ulang tahun Yn yang ke-21 tahun. Namun, tidak ada pesta dan kejutan seperti tahun kemarin diulang tahunnya ini.

Yn juga sama sekali tidak keluar kamar dan terus mengurung diri dikamar mandi. Entah kenapa mimisannya tidak kunjung berhenti walaupun Yn sudah meminum obatnya.

Wajahnya sudah sangat pucat, tubuhnya juga semakin kurus dari hari kehari. Kondisi Yn benar-benar sangat memprihatikan.

DRRRT!

Ponselnya Yn bergetar, sebuah panggilan dari Jaemin. Yn buru buru mengangkat panggilan itu.

"Ne, Jae?"

"Chagiya, Bisa keluar sebentar tidak?"

"Mwo? Memangnya ada apa?"

"Ayo keluar dulu. Aku sudah pegal berdiri disini dari tadi."

"Ehh?" Yn segera beranjak menuju jendela, ia pun langsung membuka gorden jendela berwarna cream miliknya.

Benar saja. Jaemin ada disana, memakai topi kerucut dan membawa kue tart lengkap dengan lilin angka 21 diatasnya.

Pria itu melambaikan tangannya sembari tersenyum kearah Yn.

Rasanya Yn ingin menangis, satu satunya orang yang mengingat ulang tahunnya.

Orang itu adalah Na Jaemin. Kekasih sekaligus sahabatnya.

"Ayo kemari, peluk aku." Ujar Jaemin lewat panggilan telepon mereka yang masih tersambung.

"Jae..Gomawo." Lirih Yn dengan bibir yang bergetar.

Ia segera bersiap untuk menemui Jaemin, tak lupa memakai sedikit make up agar wajah pucatnya tidak kelihatan.

Ia menuruni tangga dengan terburu buru. Suasana rumahnya sangat sepi, Bangtan sudah berangkat ke tempat kerja masing masing sementara Aera sudah pergi sekolah.

CKLEK!

"Jae~" Yn berlari kearah Jaemin lalu memeluk kekasihnya itu dengan erat.

Jaemin membalas pelukannya tak kalah erat. "Selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan bahagia selalu. Satu harapanku di hari spesialmu ini. Semoga kita selalu bersama dalam satu cinta yang utuh. Sekali lagi, selamat ulang tahun kesayanganku. Aku mencintaimu, hari ini, esok dan selamanya." Bisiknya lembut.

Yn tidak bisa untuk tidak menangis, Jadi inilah rasanya dicintai dengan tulus? Sungguh Yn tidak sanggup jika dirinya juga harus kehilangan kasih sayang dari Jaemin sama seperti kakak kakaknya.

"Terimakasih.. Jaemin-ah.. Terimakasih untuk segalanya."

Jaemin melepaskan pelukan mereka dengan lembut, tangannya menangkup wajah Yn dan mengelus pipi gembul kesukaannya yang entah kenapa kini semakin tirus.

"Jangan menangis."

"Ini tangisan bahagia, Jae. Terimakasih, A—aku.. aku juga mencintaimu."

"Um, Aku tau. Walaupun kau jarang mengatakannya." Jaemin terkekeh, membuat Yn juga ikut terkekeh.

"Ah, bagaimana nasib kuemu, Chagi? Kita melupakannya."

"Ehh, benar juga."

Akhirnya Yn membawa Jaemin masuk kedalam rumahnya agar lebih nyaman.

Sebelum Aku Pergi [End] ✔ || BTS X READERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang