Aku selalu penasaran, bagaimana rasanya menjadi dia yang selalu kau perhatikan, yang selalu kau sayang, yang selalu menjadi prioritas utamamu, yang selalu kau bicarakan.
Aku penasaran bagaimana rasanya menjadi milikmu.
Namun, sepertinya aku tidak punya pilihan lain selain menjadi bayanganmu. Selalu berada di belakangmu. Mengetahui semua tindak-tandukmu. Menjagamu saat orang lain tidak bisa.
Aku hanya bayanganmu, sementara kau adalah hidupku. Aku tidak ada jika kau tidak ada.
Tapi, hey, menjadi bayangan seseorang tidak selamanya buruk. Sungguh. Hanya masalah waktu dan kesabaran.
Sayangnya, jika waktu adalah manusia, maka waktu adalah seseorang yang sangat jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Teen FictionYou were mine for a split second, and I couldn't be more grateful for that. copyright © 2015 by ashpirin, All Rights Reserved.