"Thal," panggil Nata pelan. Sudah dua minggu sejak Nata sakit, dan sekarang ia sudah baik-baik saja.
"Hmm?" sahut Athalla pelan. Pandangannya terpaku pada ponsel di tangannya, kedua jempolnya sibuk mengetik sesuatu dengan cepat.
"Dengerin ih, gue mau kasih tau sesuatu yang penting," rengek Nata. Namun pandangan Athalla masih terpaku pada ponselnya, bahkan sekarang ada senyum kecil terukir di bibirnya.
"Thal, gue hamil," bisikan Nata berhasil membuat Athalla mengalihkan pandangannya dan menoleh tajam untuk menatap wajah Nata, kedua matanya melebar.
"Iblis," gerutu Athalla kesal saat ia sadar Nata hanya bercanda.
"Makanya dengerin, gue mau ngomong!" teriak Nata kesal. Athalla hanya menghela napas, lalu memandang Nata tepat di matanya.
"Uh.. gue mau jalan sama cowok, lusa," ucap Nata pelan. Ia sendiri tidak mengerti mengapa ia menjadi gugup.
Athalla menaikkan sebelah alisnya. "Siapa nama cowoknya? Anak mana? Mau kemana? Ngapain? Naik apa?" tanya Athalla berentet. Nata sudah menduga semuanya.
"Ares. Anak Lentera Jakarta. Nge-mall paling. Mau nonton Jurrasic World. Dijemput dia, naik mobil," jawab Nata lengkap.
"Ares? Dewa perang?"
"Mana gue tau, gue bukan kutu buku macem lo." Nata mendelik.
"Ya udah. Hati-hati, kalo ada apa-apa langsung telfon gue, cowoknya ketemu Wira dulu." Jawaban Athalla agak tidak sesuai dengan harapan Nata, tapi ia memang tidak berharap terlalu tinggi. Kalau jatuh sakit.
"Njeh. Lo lusa ada acara?" tanya Nata setelah diam beberapa detik, yang ia gunakan untuk berbicara dalam hati, 'jangan kecewa. Jangan kecewa'.
"Dinda minta disupirin, dia mau jalan sama temen-temennya."
"Oke."
--
Dua hari kemudian, Nata sudah duduk manis di salah satu cafe di sebuah mall, menunggu Ares.
Ares dan Nata sudah cukup lama kenal, namun hanya sekedar tahu nama dan saling follow di media sosial. Baru beberapa hari belakangan ini Ares mulai chat dengan Nata setelah waktu itu ia mengirim Nata DM di Instagram.
Setelah kurang lebih 15 menit Nata duduk sendirian dengan segelas kopi, Ares akhirnya datang.
"Hei, maaf telat. Gue beli tiket dulu tadi, takut keabisan. Lo udah lama? Tadi lo ke sini sama siapa? Maaf gak bisa je--"
"Res, gak apa-apa. Gue belum lama kok," potong Nata sambil terkekeh pelan.
Ares tersenyum, lalu berjalan menuju meja kasir untuk memesan minum.
Selagi Ares memesan minum, HP Nata bergetar. Tiga buah pesan, satu dari Wira, dua lainnya dari Athalla.
From: Abang
Kalo mau pulang kasih tau ya. Ntar gue jemput.Setelah membalas dengan sepatah 'njeeeh', Nata membuka dua pesan dari Athalla.
From: Athalla
Nat, dimana? Udah sampe?Lo di mall mana? Kalo udah sampe kasih tau gue
To: Athalla
Gue di PIN. Iya ini udah sampe daritadu*tai
**tadi. Maap d nya ga kepencet.
Nata tertawa kecil melihat typo-nya. Satu huruf tidak terpencet bisa cukup fatal hasilnya.
"Jadi, lo tau anak LJ siapa aja, selain gue?" tanya Ares yang tiba-tiba sudah duduk di depan Nata.
Nata hampir tersedak kopinya karena kaget, namun ia bisa mengendalikan dirinya. "Gue cuma tau lo doang, itupun karena lo adeknya temennya Wira."
"Ooh, bagus deh."
"Kenapa bagus?" tanya Nata bingung.
"Cowok-cowok LJ pada ganjen, nanti mereka ngalusin lo lagi," jawab Ares.
"Oh, haha." Nata tertawa garing. Sebuah 'LHAAAA' sudah nyangkut di lidahnya, namun ia telan kembali.
"Eh, udah mau mulai filmnya. Ke bioskop sekarang, yuk."
Nata agak sesak napas menonton Jurrasic World. Chris Pratt yang memerankan Owen adalah idolanya dan Nick Robinson, pemeran Zach sangat ganteng.
"Itu Zach ganteng banget, gila," bisik Nata ke Ares.
"Gantengan gue."
"Pede, najis."
Kurang lebih dua jam kemudian, mereka keluar dari bioskop.
"Gue pengen punya dinosaurus deh. Bayangin, lo bisa ngendaliin dinosaurus kayak si Owen tadi. Keren," celoteh Nata.
"Tapi kalo mereka laper terus lo dimakan, gak keren, Nat," jawab Ares sambil tertawa.
"Suram lo, ngerusak imajinasi gue aja."
"Makan yuk, gue traktir," ucap Ares mengalihkan pembicaraan, lalu melingkarkan lengannya di bahu Nata.
Ia bukan orang yang terlalu suka disentuh, apalagi oleh orang yang belum terlalu dekat dengannya. Namun, karena tidak ingin membuat Ares tersinggung, Nata membiarkan lengan Ares melingkar di pundaknya.
Mereka turun melalui eskalator, kali ini Nata berdiri satu tangga di bawah Ares agar ia bisa kabur dari rangkulannya. "Tapi dinosaurus beneran lucu tau.. bayangin kalo lo punya dino di halaman rumah lo lari-larian aja gitu kan gemes, apalagi kalo bisa lo atur kayak gitu pasti auto jadi selebgram."
"Hahahaha apaan sih aneh banget pola pikir lo." Nata membelakangi Ares setelah mendengar responnya dan jantung Nata nyaris copot karena tiba-tiba ia merasakan sebuah kecupan mendarat di ujung bahunya.
"Hah?" Hanya itu respon yang ia bisa berikan karena ia sungguh terkejut. Rasa merinding menjalar di sekujur tubuhnya. Pasalnya ini baru kali pertama mereka pergi berdua dan mereka belum sedekat itu.
"Abis lo gemes banget sih, gak kuat gue."
Lagi-lagi Nata hanya tertawa garing mendengar respon Ares.
----------
22 Juni 2015.
Selamat berpuasa, semuanya! Semoga puasanya lancar dan berkah, amin.
*ngalusin: disaat lo deketin seseorang dengan cara yang bikin orang itu kegeeran.
Gue gak pandai menjelaskan sesuatu, tapi pasti kalian paham lah ngalusin itu maksudnya apa huehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Teen FictionYou were mine for a split second, and I couldn't be more grateful for that. copyright © 2015 by ashpirin, All Rights Reserved.