Hari Kamis pagi, Nata sedang menonton kartun yang menceritakan tentang spons kuning yang bisa bicara dan berteman dengan tupai yang hidup di bawah laut.
Kartun yang bodoh, namun sangat terkenal.
Ia baru saja menyelesaikan sarapannya beberapa menit yang lalu. Wira juga baru saja pulang karena dia ada janji ingin futsal dengan teman-temannya.
Ketika kartunnya habis dan diganti dengan siaran berita, Nata mulai bosan.
Untung saja, tidak lama kemudian Aryssa datang bersama Ari. Beberapa tangkai bunga mawar Ari letakkan di vas bunga.
"Pagi!" teriak Aryssa bersemangat.
"Heh, berisik. Ini rumah sakit."
"Biarin. Lo udah makan?" tanya Aryssa. Ia mengambil remot, lalu mengganti channel televisi, namun apa daya pagi-pagi seperti ini isinya hanya berita dan acara musik dengan penonton bayaran.
"Dah. Lo bedua gak sekolah?"
"Sekarang tanggal merah, serep." Aryssa tertawa mendengar panggilan Ari untuk Nata.
"Adi mana?" tanya Nata ketika menyadari si kembar tidak sepaket.
"Tadi lagi ke toilet." Lalu Adi datang dengan sekotak donat di tangannya. "Tuh bocahnya."
"Ghibah mulu," celetuk Adi.
"Apa dah, pengen banget dighibahin apa," sahut Aryssa songong.
"Apaan dah bahasa lo, dighihbahin." Nata tertawa pelan.
"Eh, Athalla mana? Tadi dia berangkat duluan, kan?" tanya Adi tiba-tiba.
"Berangkat duluan apaan? Emang kalian bareng tadi?"
"Gak, tadi pas lagi beli bunga, kita papasan sama Athalla. Dia lagi beli bunga juga, terus pas ditanya mau kemana, katanya mau ke sini terus nanti ketemuan di sini. Tapi anaknya gak ada," jelas Aryssa.
"Dia belom jenguk hari ini?" tanya Ari yang dijawab dengan gelengan pelan oleh Nata. Ari hanya menatap Adi, lalu berbicara melalui tatapan mata yang hanya bisa dilakukan oleh anak kembar.
"Ghibah mulu," celetuk Nata ketika tidak satupun dari mereka ada yang bicara, yang membuat ruangan tersebut langsung dipenuhi dengan suara tawa.
--
Beberapa teman yang belum sempat menjenguk, hari ini datang menjenguk Nata.
Datangnya rame-rame pula.
Beberapa kali suster harus datang dan memperingatkan mereka agar tidak terlalu berisik, namun ucapan sang suster tidak diindahkan. Hingga akhirnya jam besuk sudah berakhir, namun Aryssa masih menemani Nata sedangkan Adi dan Ari sudah pamit pulang.
"Rys, lo pulang sama siapa nanti?" tanya Nata sambil mengunyah donat pemberian Adi.
"Dijemput," jawab Aryssa singkat. Tatapannya terpaku pada ponselnya, alisnya sedikit mengkerut.
"Heh, ngapain sih? Serius amat," tegur Nata.
Aryssa segera meletakkan HP-nya di sofa. "Nat, lo suka sama Athalla, ya?" tanya Arysaa tiba-tiba.
"Kagak."
"Bokis."
"Apaan si, nggak, serius!"
"Lo sedih gak, Athalla gak jenguk hari ini?"
Nata terdiam sesaat mendengar pertanyaan Aryssa, lalu menjawab, "Biasa aja."
"Boong aja mulu, dosa."
"Tuh! Lo nanya, gue jawab, lo gak percaya!" seru Nata gemas.
"Makanya lo jangan boong!"
"Siapa yang boong sih, et deh!"
Mereka hampir saja saling mencakar jika Wira tidak datang dan meramaikan suasana.
"Lah, Athalla mana?" tanya Wira.
"Tuh! Kak Wira aja nanya juga!" Aryssa langsung sewot lagi. Nata hanya menghela napas pasrah.
"Gak tau, dia gak dateng."
"Kok? Tadi dia bilang dia mau kesini," gumam Wira sambil mengecek pesan Athalla tadi.
"Tadi dia juga ngomong gitu, Kak. Tadi pagi aku sama Ari Adi ketemu Athalla di toko bunga, dia bilang mau kesini. Tapi sampe sekarang belum muncul."
"Lah, itu mah dia beliin bunga buat gebetannya. Dia kalo jenguk Nata gak pernah bawa bunga, selalu makanan, soalnya menurut dia bunga gak guna, gak bikin sembuh," jawab Wira.
Nata terdiam mendengar jawaban Wira, sebagian tidak percaya bahwa Athalla tidak menjenguknya hari ini karena ia bertemu Yarra, sebagian tetap menanamkan pikiran positif.
Bisa saja bunga itu titipan orang. Lagi pula Athalla juga memiliki kehidupan lain yang tidak melibatkan Nata.
Tapi Nata lebih percaya bahwa Athalla membeli bunga itu untuk Yarra, bukan titipan orang. Dan pikiran itu agak membuatnya sesak napas.
----------
5 Juli 2015.
*tadi gue typo, nulis suasana jadi susana terus gue ngakak sendiri.
Dan gue baru tau bahwa 500-600an words itu cuma 2 page, jadi selama ini chapter-chapter gue cuma 2 page. Maaf ya, pendek;_;
Gue gak terlalu puas sama chapter ini karena berantakan banget menurut gue, tapi chapter ini penting dan semoga kalian suka.
Gue belom update kurang dari seminggu rasanya kaya bertahun-tahun belom update.
Maaf kalo ada typo dan nama ketuker, otak gue suka gak sinkron.
Kenapa Nata sama Yarra suka ketuker?
Karena pada awalnya gue mau ngasih nama tokoh utamanya Yarra, bukan Nata. Dan gue sering banget bikin cerita yang nama tokoh utamanya itu Yarra. Makanya suka ketuker. Maaf ya, faktor umur(?).
A/N yang panjang banget. BYE!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Teen FictionYou were mine for a split second, and I couldn't be more grateful for that. copyright © 2015 by ashpirin, All Rights Reserved.