"Stacy, wake up!!!!" Ashley yang berusaha membangunkanku dari tidurku. "Shut up! I'm going to sleep. I'm tired. Because last night i was finishing all my homeworks" aku menutup muka ku dengan selimut.
Ya, semalam aku memang menyelesaikan tugas-tugas ku. Sehingga, aku tidur terlalu larut tadi malam. Mungkin karena tugas yang diberikan guruku adalah tugas terakhir aku berada di High School.Aku mengambil jurusan IPA, karena tekad ku untuk menjadi dokter sudah bulat. Dokter specialis anak, memang sudah menjadi cita-cita ku semenjak mama meninggalkan ku untuk selamanya. Dia meninggal dalam kecelakaan pesawat. Dan sekarang, yang aku punya hanyalah papa. Papa ku tinggal di mexico, dan i have one old brother. His name is Manuel. Dia bisa dibilang tampan. Tapi, ga mungkin kan aku suka sama saudara kandung ku sendiri.
"Dont you remember this day?" Suara ashley yang buat ku penasaran, so i pull out the blanket from my face. "What?" Mataku yang menyipit karena otakku ingin mengingat hari apa ini. Tidak satu pun memori yang datang ke benakku. Dammit!
"Its bieber day! Dont u remember that?" Teriak ashley sambil memukul pantat ku.
God, i forgot about this day. Aku bangun dari tempat tidur dan melihat jam digital yang kuletakkan di meja kecil di sebelah tempat tidurku. Shit! Its 9 am! You know what?! I'm going to be late to the meet&greet event!
Acara meet&greet itu akan dibuka pukul 12pm, tapi, aku takut jalanan macet."What the hell ashley! We will be late!!" Aku pun berdiri dari tempat tidur dan lari ke kamar mandi. Damn! It will be a hot day ever.
---------------------------------------
"Stacy, are you done yet?" Teriakan ashley dari luar kamarku.
"One sec" jawabku dengan santai.Aku memakai jeans yang ketat dan tank top berwarna ungu, kemudian aku tutupi dengan cardigan berwarna putih. Aku gerai rambut hitam ku. Dan memakai bandana dikepalaku agar kepalaku terlihat lebih cantik.
"Let me drive"ucapku kepada ashley yang sedang menunggu diruang tamu.
Kita tinggal di apartemen yang bisa dibilang cukup besar untuk kita berdua. Ashley memang orang terhormat dan kaya. Tapi, kelemahan dia adalah dia suka menghamburkan uangnya dan pergi ke club untuk kesenangannya. Sedangkan aku tidak."Ok, i'll let you drive" senyum kecil ashley membuatku senang karena akhirnya dia mengizinkan aku untuk menyetir mobilnya yang kedua kali.
Pertama kali aku menyetir mobilnya disaat awal kita pertama bertemu. Thats weird, karena dia tidak marah sedikitpun disaat aku membiarkan mobilnya baret dan lecet akibat kecerobohan ku disaat menyetir. Dan dari semenjak itu aku tidak berani meminta untuk menyetir mobilnya.Aku tahu alasan ashley mengizinkan ku untuk menyetir mobilnya adalah karena aku situkang ngebut. Aku sangat liar dijalanan, mungkin karena dia ingin kita berdua sampai tepat waktu di acara meet&greet Justin Bieber.
"OH MY GOD STACY I CANT BELIEVE THAT WE WILL COME AND SEE JUSTIN DREW BIEBER!!!" Teriak ashley membuat ku tertawa. Dia satu-satunya orang yang aku punya di New york. Dia sudah aku anggap sebagai kakak ku. "Take a chill pill ashley, i dont want justin scared to see us beause of you" suara ejekku keluar kemudian dia tertawa karena omonganku itu memang sedikit benar. "Lets drive, and do as fast as you can" ucap ashley.
Untuk menuju tempat dimana acara itu berlangsung, aku harus mengebut tetapi kali ini aku harus hati-hati. Mobil yang aku kendarai sudah mencapai kecepatan maximal menurutku, but damn! Jalanan macet! Dan aku tidak tahu harus bagaimana. Aku takut acaranya selesai.
"Oh my god, ashley! What should we do?!?!" Tanyaku dengan nada marah, sedih, frustasi yang aku campurkan menjadi satu yang membuat hati aku tidak karuan.
"Calm down, stac.We won't be late" ucap ashley yang mencoba menenangkanku.
-----------------------------------------
Akhirnya kita berdua bisa melewati jalan yang macet itu. Kita terjebak dalam macet selama 45 menit. Jeez, aku harap acara meet&greet itu belum selesai.
"Dont worry, the time show us its like........." Ucapan ashley terhenti dan aku mulai panik.
"What?" Tanya ku, aku pun mengambil iphone yang aku simpan di dalam kantong belakang celana jeans ku. Ternyata, jam menunjukan kita bahwa ini pukul 12.15. Aku tahu bahwa kita akan telat atau mungkin kita benar-benar sudah telat.
"Its all my faults" ucapku dengan pasrah kepada ashley.
"Aww, dont be sad hun. We can meet him i promise you." Suara ashley yang coba menenangkan ku untuk yang kedua kalinya.
Aku tidak menjawab ashley, aku hanya diam dan fokus menyetir.
--------------------------------------
Sesampainya di tempat acara ini berlangsung, mataku terbuka lebar dan mulutku tidak percaya bahwa apa yang ku lihat dan ashley lihat adalah... Hanyalah tempat yang sepi dan tidak ada satupun orang disana. Aku tidak percaya bahwa kesempatan ku untuk bertemu dengan Justin bieber sudah hilang.
"I need to be alone." Ucapanku membuat mataku meneteskan airmata. Aku pun lari kedalam gedung, dan mencari toilet. Ashley mengikuti ku dari belakang. Dia tahu bahwa hati dan perasaanku sangat hancur saat ini. Tak sengaja aku menabrak lelaki yang berbadan besar dan tinggi. Dan dia berdiri tepat di hadapan ku
"I'm sorry sir, can you show me where the toilet is?" Ucapku sambil menghapus airmata di pipiku.
"Right there."ucap lelaki itu.
Tanpa basa basi aku langsung tersenyum padanya, dan dia meninggalkan ku sendiri. Akupun tersadar bahwa dia pasti seorang bodyguard. Karena badan nya menunjukan ku bahwa dia pasti sering melakukan gym.
Aku mencuci muka dengan air yang aku nyalakan di toilet itu. Saat aku sadar bahwa ada seseorang yang membuka pintu kamar mandi itu, aku tahu bahwa itu ashley yang membuntutiku dari belakang.
"Ashley, i told u i need to be alone!!" Teriakku dan aku membalikan badanku, dan ternyata mataku melihat seseorang yang sama sekali wajah itu menunjukan bahwa dia bukan ashley.
Matanya yang hazel membuat ku mati rasa sesaaat.
"Hi" ucap nya kepada ku.
"Oh my god" hanya kata-kata itu yang biaa aku ucapkan pada saat itu juga. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
Aku ingin sekali teriak, memeluknya, menciumnya. Tapi aku yakin dia tidak akan suka dengan tingkah laku yang beliebersnya lakukan saat mereka melihatnya. Jadi, aku putuskan aku harus jaga image aku di depan dia.
"Hi Justin, how are you?" Itulah kalimat kedua yang akhirnya bisa aku ucapkan.

YOU ARE READING
You make me dirty (Justin Bieber)
FanfictionFOLLOW BEFORE READING BECAUSE SOME CHAPTER ARE PRIVATE:) This book is telling you about a young girl who lived in New York. But she was born in Indonesia actually. Her name is stacy. She is half of latin and indonesia and she is 18 years old. She i...