{2} Rencana

946 82 6
                                    

Ruang kerja itu dipenuhi dengan tumpukan berkas yang belum diselesaikan, si empu sepertinya sedang hanyut dalam pikirannya sendiri.

Sedari tadi, lelaki tampan itu hanya memandangi ponselnya saja, setelah sambungan teleponnya dimatikan secara sepihak oleh gadis yang memikat hatinya sepekan yang lalu.

Iya, gadis itu hanya memikatnya dalam waktu yang singkat.

Meskipun hanya dalam waktu yang singkat, lelaki tampan itu yakin bahwa ia telah menemukan cinta sejatinya.

Hinata Hyuga.

Hanya menyebut namanya saja mampu membuat dirinya tersenyum.

Hanya menyebut namanya saja mampu membuat dirinya tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neji, pembisnis muda yang terjun dalam dunia perhotelan. Neji merupakan CEO pemilik hotel terbesar di Jepang. Usianya baru 28 tahun, dan ia belum menikah.

Neji dikenal sebagai lelaki yang sangat dingin, sehingga sangat sulit bagi para gadis untuk memikatnya.

Neji gila kerja, dan juga gila dengan uang. Ia belum pernah tergila-gila dengan seorang gadis, tapi sepertinya itu tidak berlaku bagi Hinata Hyuga.

Sungguh gadis itu berhasil mencuri hatinya.

"Kenapa Hinata menutup sambungan teleponnya ?, apa aku mengganggunya ?, aku hanya merindukannya, tapi kenapa dia bersikap seperti itu ?", Neji memijat pelipisnya, ia benar-benar bingung.

Neji mengambil nafas dalam untuk menenangkan pikirannya.

"Apa kau disana ?", Neji memanggil seseorang.

"Iya tuan, saya disini".

"Kemarilah !".

Seseorang itu kini berdiri di hadapan Neji.

"Aku ingin kau melacak seorang gadis untukku", Neji menyerahnya sebuah foto kepada seseorang itu.

"Baik tuan, akan saya laksanakan", setelahnya seseorang itu pergi dari hadapan Neji.

"Aku tidak bisa membiarkan Hinata jatuh ketangan lelaki lain, aku yakin jika aku tidak cepat, maka gadis itu akan dimiliki lelaki lain", Neji bermonolog sendiri.

~~🎬~~

Tap tap tap tap
Tap tap tap tap

Seorang gadis berlari seperti orang gila karena dikejar waktu.

Seorang gadis berlari seperti orang gila karena dikejar waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahhh .... Ino sialan, anak itu selalu saja membuat kepalaku pusing, kenapa dia selalu menyusahkanku seperti ini ?, mati saja kau Ino !", Hinata terus mengumpat sambil berlari sekuat tenaga.

Hinata harus cepat.

Lihatlah itu, bahkan sepatu tali Hinata belum terpakai dengan benar.

Tujuan Hinata saat ini adalah halte yang letaknya tidak jauh dari kos tempat tinggalnya, sekitar 150 meter.

Ino menunggu disana.

Nafas Hinata terengah-engah, Hinata kini berdiri di depan mobil berwarna ungu yang didalamnya ada seorang gadis yang membuat dirinya terus mengumpat sepanjang jalan.

Ino menurunkan kaca mobilnya, "Hinata cepat, kita sudah terlambat", gadis itu melambai-lambaikan tangannya di dalam mobil.

"Kemari kau Ino, cepat turun dari mobilmu itu, aku harus menjambak rambutmu dulu !!!", teriak Hinata sambil menunjuk-nunjuk Ino.

"Cepatlah Hinata, kita sungguh terlambat, lelaki itu sudah menerorku dari tadi", Ino menjawab sambil tertawa renyah.

Sepertinya kali ini Hinata harus mengalah, ia harus meredam rasa kesalnya pada Ino, karena telah menganggu ketenangan moodnya hari ini.

Hinata kemudian masuk ke dalam mobil, dan Ino langsung menjalankan mobilnya dengan cepat.

Ponsel Ino terus berdering, tapi Ino memilih mengabaikannya. Di layar ponsel Ino, jelas tertulis nama Uzumaki Naruto.

Ternyata benar, lelaki itu benar-benar meneror Ino.

"Kau bilang nanti aku kabari lagi, tapi kenapa tiba-tiba, dalam 10 menit kau langsung menyuruhku bersiap, kau benar-benar gila Ino, aku bahkan belum mandi", Hinata terus mengomel.

"Ahhh ... sudahlah Hinata, tutup mulutmu itu, meskipun kau belum mandi, kau tetap cantik, Uzumaki Naruto yang gila bukan aku, setelah aku mematikan sambungan telepon denganmu, dia secara tiba-tiba menghubungiku, dan langsung ingin bertemu denganmu dalam waktu 20 menit, dia bilang tidak ada waktu lagi", Ino menjelaskan dengan mata yang fokus memandang jalan raya.

"Baiklah", rasa kesal Hinata pada Ino tiba-tiba menguap, benar-benar hilang.

Pada dasarnya, Hinata memang tidak bisa marah pada Ino dalam waktu yang lama.

"Kurasa ini pekerjaan terakhirku Ino, aku ingin berhenti menjadi kekasih palsu seseorang, semua yang menyewaku justru berbalik mengejarku, aku tidak nyaman dengan lelaki tampan yang beruang, baru saja aku bernafas lega setelah Shikamaru melepasku, tapi sekarang aku justru harus berurusan dengan Neji, ahhhh ini benar-benar membuat kepalaku pusing", rasanya keluhan Hinata benar-benar sudah memuncak.

"Semoga Uzumaki Naruto berbeda", sambung Hinata.

Baru saja tadi Hinata berjanji akan mencintai pekerjaannya dengan sepenuh hati, tapi setelah dipikir berulang kali, sepertinya lebih baik ia berhenti.

Mungkin membangun usaha sendiri dengan pundi-pundi uangnya adalah pilihan yang tepat.

"Bagaimana jika kau terima saja salah satu dari mereka Hinata ?", ledek Ino sambil tertawa renyah.

"Kau gila Ino, mereka tidak akan tulus padaku, mereka pasti hanya tertarik sesaat padaku", Hinata mengambil nafas dalam.

Ino semakin tertawa renyah, ekspresi Hinata terlihat sangat frustrasi, dan hal itu benar-benar sangat menghibur.

"Baiklah, setelah ini aku janji tidak akan mempromosikan jasamu lagi", Ino tersenyum manis memandang Hinata sekilas.

Mobil ino masih terus membelah jalan raya, Hinata juga masih terus mengeluh, dan Ino hanya menanggapi sekenanya karena konsentrasinya terbagi antara Hinata dan jalan raya.

Perjalanan mereka juga masih terus ditemani dengan suara dering ponsel yang tidak pernah berhenti sedari tadi.

Apa Uzumaki Naruto tidak lelah terus menghubungi Ino ?.

Aneh sekali.

Tanpa terasa, kini mobil Ino telah berhenti di area parkir restoran termahal yang ada di kota Jepang.

"Kau siap Hinata ?".

"Tentu".

Setelah mengeluh sepanjang jalan, kini Hinata kembali lagi ke mode profesionalnya, ia pasti akan melakukan pekerjaannya dengan baik.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Selamat membacaaa 😉

COUPLE (SASUHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang