{14} Marah

476 54 7
                                    


Angin malam menyapa dengan indah, lampu-lampu mulai menghiasi bumi. Suasana sangat dingin, meskipun cuaca cukup cerah. Langit menunjukkan bintang dan bulan.

"Ahhhh dingin".

"Apa mau pulang sekarang ?".

"Kita baru sampai Saske".

"Pakai ini", Sasuke melepas jas nya dan memberikan kepada Hinata.

Dua manusia aneh sedang duduk di pinggir pantai, mereka terlihat tidak romantis.

"Hinata, menikahlah denganku".

Sasuke terus memandang ombak laut didepannya. Lamaran yang ia ucapkan seperti sebuah permainan, tanpa rasa tulus dan cinta.

Hinata menaikkan satu alisnya, otaknya tampak berfikir. Jantungnya rasanya ingin meledak, karena dirinya selalu saja dihadapkan dengan lelaki yang terus memaksakan kehendak.

"Tidak bisa Saske".

"Ayolah Hinata, semua wanita ingin menikahiku, kenapa kau malah menolak lamaranku", Sasuke memandang Hinata dengan tatapan kesal.

"Bukankah sudah dari awal kita hanya berpura-pura Saske, jangan pernah berfikir bahwa aku juga akan mempermainkan pernikahan, pernikahan adalah hal penting untukku, aku akan hidup dengan lelaki yang mencintaiku dan aku juga mencintainya, kehidupan yang sederhana, tapi penuh kasih sayang, aku hanya akan menikah, jika menemukan seseorang yang seperti itu, jadi tidak ada permainan dalam pernikahan Saske".

"Belajarlah mencintaiku, dan terima lamaranku".

Hinata menatap Sasuke dengan serius, hati dan logikanya sedang berperang, memilih untuk diam atau menghajar Sasuke.

"Tidak bisa".

Sasuke berdiri dari duduknya dan menghampiri Hinata. Kedua tangannya langsung menyentuh wajah Hinata.

Kiss

"Terimalah aku Hinata", kening keduanya menyatu, nafas keduanya tidak teratur, dan tatapan keduanya bertemu.

Bug

Hinata mendorong kuat dada bidang Sasuke, sampai dirinya jatuh dengan tidak tampannya.

"Baka !!!".

Sasuke tertawa renyah karena wajah merah Hinata yang begitu imut. Hinata benar-benar dibuat kesal karena tingkah Sasuke yang sok keren. Setelah mencium Hinata, Sasuke seperti merasa tidak bersalah, ini adalah kali ketiga Sasuke mencuri bibir Hinata.

"Kau akan menjadi istriku, jadi bibirmu milikku, itu bukan masalah".

"Hahhhhhhhhhhh, kita tidak akan menikah Saske".

"Aku akan belajar mencintaimu juga Hinata".

"---".

"Aku minta maaf karena dari awal membodohimu, maaf juga karena aku belum bisa menceritakan inti dari ucapan Obito, aku akan ceritakan semuanya saat kita sudah menikah".

"---".

"Aku akan belajar mencintaimu Hinata".

"----". Tidak ada ucapan yang keluar dari mulut Hinata, ia hanya memandang malas Sasuke, seoalah tidak mendengar ucapan apapun.

"Hentikan omong kosongmu itu Saske, tidak ada yang berubah, tidak ada pernikahan diantara kita, sebaiknya kau fikirkan bagaimana caranya perjanjian kita selesai dalam 3 bulan".

Hinata berdiri kemudian melempar jas ke sang pemilik.

"Ayo pulang".

Hinata langsung berjalan menuju mobil dan Sasuke mengejarnya. Mereka berdua tidak bicara selama di perjalanan. Sampai dirumah pun, Hinata langsung masuk kedalam kamarnya, dan tidak peduli dengan kecemberutan Sasuke.

COUPLE (SASUHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang