{13} Bersama

475 48 2
                                    


Amarah yang meluap-luap perlahan menghilang, nafas Hinata semakin tenang, matanya perlahan terpejam.
Tanpa terasa, sudah dua jam Hinata tertidur dengan cantik.

"Aku haus", gumam Hinata pelan.

Mata bulannya perlahan terbuka sedikit demi sedikit. Pandangan Hinata tertuju pada meja di dekat ranjangnya.

"Oh ya ampun, aku belum bawa air minum".

Si gadis cantik akhirnya memilih bangun dari ranjangnya, menapakkan kakinya di lantai, berjalan tanpa alas kaki, wajah bantalnya tidak ia pedulikan. Gadis itu terus berjalan, menuruni tangga, tujuannya menuju dapur. Tanpa Hinata sadari ternyata gerak geriknya diperhatikan seseorang.

"Apa dia mau pergi dengan tampilan seperti itu ?", gumamnya.

Kediaman uchiha sangat luas, 20 meter lagi Hinata akan sampai di dapur. Sebelum itu, mata bulan Hinata menatap dua orang yang sedang berbincang, mereka terlihat akrab. Saat Hinata melewati mereka berdua, Hinata hanya tersenyum, senyuman Hinata hanya dibalas oleh salah satu dari keduanya.

"Aku lupa siapa namanya", batin Hinata.

Hinata kini sudah didapur, tangannya langsung mengambil gelas dan menuangkan air putih.

"Ahhhhhh, aku hampir mati karena haus".

Seseorang menghampiri Hinata.

"Hinata ?".

Hinata menoleh karena seseorang memanggilnya.

"Iya".

"Apa kau berfikir aku sudah pulang seperti tamu yang lainnya ?".

"Eh ? Aku bahkan tidak pernah memikirkanmu, kau percaya diri sekali".

Hinata tertawa renyah sambil menatap seseorang dihadapannya, membuat seseorang itu tampak kesal.

"Kau mengenalku ?".

"Tentu, kau gadis yang datang kekantor waktu itu sambil menangis".

"Bukan itu maksudku, aku perempuan yang hampir di jodohkan dengan Sasuke, tapi kau mengambil tempatku", perempuan itu berdiri, sambil bertumpu di tembok dan melipat kedua tangan di dadanya.

"Oh begitu, siapa namamu ?".

"Kau tidak tau namaku ?".

"Emm, aku tidak tau, siapa namamu ?".

Gadis itu semakin kesal karena Hinata, padahal dia hampir dijodohkan dengan Sasuke tapi ekspresi Hinata seperti tidak peduli, dan tidak ada rasa cemburu sama sekali. Ditambah lagi keluarga Sasuke tidak ada yang menyebut namanya di depan Hinata, gadis itu semakin kesal dibuatnya, padahal dia sangat dekat dengan keluarga Sasuke, wajahnya benar-benar menunjukkan rasa kecewa.

"Haruno Sakura", ekspresi Sakura sangat datar.

"Salam kenal Sakura", Hinata tersenyum sangat manis.

"Sepertinya aku tidak perlu memperkenalkan diri, karena kau sudah tau namaku", sambungnya.

"Apa kau dan Sasuke akan menikah ?".

Hinata tersentak karena pertanyaan Sakura, Hinata hampir lupa akan masalah ini setelah tertidur. Hinata menepuk jidatnya sendiri dengan kuat.

"Oh ya ampun, aku lupa !".

Sakura kali ini memandang tingkah Hinata dengan wajah bingung.

"Sakura, apa kau bisa merebut Sasuke dariku ?".

"Apa kau mengejekku sekarang Hinata !", ketus Sakura.

"Aiss ... bukan itu maksudku, aku ingin Sasuke melepaskanku, aku tidak ingin hidup bersamanya, apa kau bisa merayunya, dan menjauhkannya dariku Sakura ?".

COUPLE (SASUHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang