Taxi yang dikendarai Hinata berhenti di tepi pantai. Mata bulannya memandang menyeluruh keadaan pantai yang terasa sepi, ia melangkahkan kaki jenjangnya mendekati pinggir pantai dan mendudukkan dirinya diatas pasir. Dress putih yang ia kenakan kini tidak lagi bersih, tapi siapa yang peduli dengan dress, nasibnya saat ini sedang ia pertanyakan.
Hinata menundukkan kepalanya dan jari jemarinya meremas pelan rambut panjangnya. Pikirannya sangat kacau karena ulah Sasuke.
"Kenapa semua ini terjadi padaku", suaranya terdengar lesu dan penuh penyesalan. Keputusan membantu Sasuke benar-benar kesalahan terbesar dirinya.
Sekali lagi, seharusnya ia mempercayai batinnya sedari awal, jika Sasuke akan membuat masalah dikehidupannya, dan saat ini semua sudah terjadi. Hinata terus menundukkan kepalanya, membiarkan begitu saja waktu yang terus berjalan.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang ?".
"Apa aku akan baik-baik saja setelah melarikan diri ?".
"Apa Saske akan membiarkanku begitu saja ?".
"Bagaimana kalau dia menuntutku ?".
"Kenapa disaat genting seperti ini, otak bodohku tidak bekerja dengan baik ?", helaan nafas berat Hinata semakin terasa, dan saat ini air matanya perlahan mulai menetes.
"Bagaimana ini ?", sambil mengusap air matanya yang terus menerus menetes tanpa izin.
Ucapan demi ucapan terus terlontar dari bibir mungil Hinata, meskipun tidak ada jawaban yang ia dapatkan, ia masih terus berbicara dengan dirinya sendiri, hingga tanpa terasa 2 jam sudah berlalu dengan posisinya yang sama, duduk diatas pasir pantai.
"Ah tunggu !", dengan semangat yang entah dari mana ia mengangkat kepalanya.
"Aku dan Saske kan tidak terikat janji tertulis, ini artinya aku bebas", dengan mata yang berbinar Hinata tersenyum kemudian memeluk dirinya sendiri dan seketika air matanya berhenti menetes.
"Kau cerdas Hinata, hahaha", dengan kekehan kecil ia memuji dirinya sendiri.
"HINATA !", jantung Hinata seketika terpacu cepat, dan ia menoleh ragu menuju sumber suara, mata bulannya kini membola sempurna akan kehadiran seseorang yang tidak ia harapkan.
"Tamatlah riwayatmu Hinata Hyuga", gerutu batin Hinata.
"Sa ... Sas ... Saske", Hinata menggelengkan kepalanya, ia berharap ini hanya halusinasi dirinya, kemudian ia menajamkan matanya. Baiklah, ini bukan halusinasi karena Sasuke saat ini berjalan ke arahnya.
Dengan spontan Hinata berdiri memandang Sasuke, tampilan Sasuke terlihat kacau, ia benar-benar berantakan.
"BRENGSEK KAU KABUR DARIKU HINATA !", setelah berteriak, kini Sasuke berlari kencang menghampiri Hinata dan memeluknya dengan erat.
"Akhirnya aku menemukanmu Hinata", pelukan Sasuke terasa semakin erat.
"Lepaskan aku Saske", Sasuke tidak peduli sedikit pun dengan permintaan Hinata, ia semakin erat memeluk Hinata.
"Tidak akan pernah", suara dingin Sasuke membuat Hinata pasrah, Hinata hanya menghembuskan nafas kasar dipelukan Sasuke.
Setelah 15 menit, Sasuke akhirnya melepas pelukannya. Ia memandang wajah cantik Hinata dengan lekat. Jari jemarinya ia gunakan untuk menyusuri wajah cantik Hinata. Hinata tidak tau harus berbuat apa, entahlah ia hanya membiarkan Sasuke begitu saja, aura Sasuke saat ini terasa begitu dominan, Hinata bisa merasakannya, mungkin jika ia terus menerus menolak, kemarahan Sasuke akan meledak.
"Apa kau tahu Hinata, beberapa jam yang lalu, rasanya seperti ingin mati karena aku kehilanganmu", mata bulan Hinata menatap Sasuke dengan takut-takut, suara dingin Sasuke semakin membuat Hinata terintimidasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE (SASUHINA)
RomanceKecantikan Hinata Hyuga cukup merepotkan. ◾◾◾ 11 Maret 2023 ➡️ 🏅#13 - sasuhina 25 April 2023 ➡️ 🏅#2 - hinatahyuga 14 November 2023 ➡️ 🏅#8 - sasuhina