Sudah sebulan lebih waktu berjalan. Setiap hari bagi Hinata, seperti suasana hari ulang tahunnya. Pasalnya 2 lelaki tampan sedang berusaha mencuri hatinya.
Setiap hari selalu datang kiriman pesan romantis dan bunga cantik dari si tampan Neji.
Begitu pula si tampan Naruto, setiap hari selalu mengunjungi bangunan kos Hinata, memberikan berbagai macam hadiah untuk Hinata.
Karena lelah dengan segala rutinitas itu, Hinata memilih kabur dan menyerah. Hinata pindah tempat tinggal dan berganti nomor ponsel. Hinata benar-benar menghilang tanpa kabar.
~~~~
Di pinggir pantai kota Jepang, terdengar tawa dua gadis. Satu gadis berpenampilan sangat anggun, menggunakan dress berwarna pink dengan rambut terurai (Ino), sementara gadis yang satunya, menggunakan kaos berwarna hitam dan celana jeans dengan rambut yang juga terurai (Hinata).
"Bagaimana tempat tinggalnya Hinata, apa nyaman ?, tanya Ino penasaran.
Hinata tersenyum dan mengangguk menanggapi Ino. Hinata berdiri dan berjalan beberapa langkah kedepan menatap keindahan pesona laut.
"Akhirnyaaaaaaaaaaaa .... aku bisa bernafas bebas, tanpa gangguan para lelaki tampan !!!", teriak Hinata terlihat sangat bahagia.
"Aku juga sudah memutuskan, untuk berhenti bekerja sebagai kekasih palsu, aku sudah mempunyai banyak uang, aku akan membangun bisnis, aku akan berusaha menjadi gadis yang kaya, restui aku wahai bumi dan langit !!!", lanjut Hinata sambil terus berteriak.
Ino tertawa renyah mendengar teriakan Hinata. Senyum manis terukir indah di wajah cantik Hinata.
Momen ini menarik perhatian seorang lelaki tampan, yang sedang duduk sendirian menghadap laut, dengan jarak beberapa meter dari dua gadis cantik itu.
Hinata dan Ino benar-benar tidak menyadari, bahwa ada sepasang mata yang memperhatikan mereka, lebih tepatnya memperhatikan Hinata, karena tertarik dengan teriakan Hinata.
"Kau harus mencari kekasih juga Hinata, kekasih yang asli, atau kalo tidak, terima saja salah satu dari mereka, mereka terlihat tulus padamu Hinata !", teriak Ino menasihati Hinata sambil tertawa.
Hinata menaikkan satu alisnya, dan membalikkan badan menghadap Ino.
"Nanti saja Ino, aku masih belum ingin menjalin asmara dengan siapapun, aku ingin menjadi perempuan yang kaya dulu", ucap Hinata yakin, dengan senyuman manis yang kembali terukir di wajah cantiknya, sambil mengepalkan kedua tangannya didepan dadanya.
"Tapi Hinata, jika kau tidak mencari kekasih, kau akan kesepian nantinya, aku sepertinya akan menerima lamaran dari Sai, dan aku yakin kita akan jarang bertemu setelahnya", ucap Ino dengan wajah memerah.
"APAAAAA!!!!!", ucap Hinata dengan berteriak, seolah tidak percaya dengan ucapan Ino.
Hinata menghampiri Ino, masih dengan wajah terkejutnya. Kemudian Hinata menjitak kepala Ino.
"Aah aah aah sakit Hinata", ucap Ino sambil mengusap kepalanya.
"Kau bilang dia berselingkuh darimu sebulan yang lalu, lalu ini apa ?, kau mau menikahinya ?, kenapa kau mau Ino ?, kau bodoh Ino, kau sangat bodoh, apa kau mau aku membunuhmu, batalkan, harus batalkan sekarang juga, kau bisa terluka, aku tidak akan izinkan", ucap Hinata sambil menggerakkan badan Ino dengan kuat, supaya Ino tersadar, bagi Hinata, Ino terlihat seperti perempuan yang sedang kerasukan cinta.
"Aku mencintainya Hinata, kau kan juga tau, cintaku sebesar apa padanya, dia juga sudah berjanji, kalo tidak akan berselingkuh lagi, aku juga sudah menjaminkan namamu padanya", ucap Ino dengan suara manja, sambil memegang kedua tangan Hinata, dan menatap tajam mata Hinata.
Ino berdiri di depan Hinata dan melanjutkan ucapannya.
"Aku juga katakan padanya, jika dia menyakitiku, maka Hinata tidak akan tinggal diam, dia pasti akan membunuhmu Sai", ucap Ino sambil memperagakan sikapnya seolah Sai dihadapan Ino.
"Aiiissss, kau memang bodoh Ino, kalo dia menyakitimu, aku pasti akan membunuhnya dan juga membunuhmu", jawab Hinata kesal, sambil membaringkan badannya dipinggir pantai, membiarkan pasir pantai bersentuhan secara langsung dengan kulit putihnya.
"Restui aku Hinata, jangan bunuh aku, cobalah untuk mengerti, ya sahabatku sayang, dan cobalah juga, untuk memiliki kekasih Hinata", rayu Ino dengan suara manja.
Hinata benar-benar terlihat pusing, Hinata menarik nafas dalam-dalam.
"Baiklah, aku akan mencobanya untuk merestuimu bersama Sai, aku akan benar-benar membunuhnya jika dia menyakitimu Ino, kau mengerti" jawab Hinata sambil cemberut.
"Tapi kalo untuk mencari kekasih, aku belum mau Ino", lanjut Hinata.
10 menit kemudian mereka tertawa lagi, seolah lupa dengan bahasan beberapa menit yang lalu, yang membuat mereka hampir bertengkar.
Mereka menertawakan semua hal, bahkan orang-orang yang lewat berlalu lalang pun ditertawakan, mereka sangat bahagia menghabiskan waktu bersama dipinggir pantai.
Tiba-tiba, sebuah tangan kekar menarik tangan kanan Hinata, membuat Hinata menoleh, dan juga berhasil membuat Hinata sampai berdiri, menghadap lelaki tampan itu. Kedua mata bulan Hinata, menatap kedua mata hitam milik lelaki tampan dihadapannya. Mereka benar-benar saling bertatapan.
"Jadilah kekasih palsuku ?", ucap lelaki tampan itu.
Mata bulan Hinata membola sempurna seperti bulan purnama.
"K ... ka ... kau siapa ?", tanya Hinata dengan wajah terkejut.
"Uchiha Sasuke", jawab lelaki tampan itu, sambil menatap tajam mata bulan Hinata dengan senyuman yang terukir manis di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE (SASUHINA)
RomanceKecantikan Hinata Hyuga cukup merepotkan. ◾◾◾ 11 Maret 2023 ➡️ 🏅#13 - sasuhina 25 April 2023 ➡️ 🏅#2 - hinatahyuga 14 November 2023 ➡️ 🏅#8 - sasuhina