COUPLE (SASUHINA)

{12} Kebohongan

Suasana kediaman uchiha malam ini sangat ramai dan meriah. Meskipun tema malam ini makan malam, tamu yang datang tetap banyak, bahkan bisa dibilang seperti pesta, tentu saja karena keluarga uchiha adalah keluarga terkaya nomor 1 di Jepang. Mereka yang selama ini berhubungan dengan keluarga uchiha sepenuhnya diundang, baik itu keluarga besar, rekan bisnis, maupun sahabat.

Clap clap clap
Huu huuu huuu

Suara tepuk tangan dan sorak-sorak dari para tamu undangan menggema di ruang acara. Mereka menyambut kedatangan sepasang kekasih yang saat ini menuruni tangga bersama. Tampak seorang perempuan cantik melingkarkan tanggannya di lengan CEO Uchiha Corp, senyuman terukir indah dikedua wajah sepasang kekasih itu.

"Baiklah, kita sambut putraku Uchiha Sasuke dan calon istrinya Hinata Hyuga", sambut Fugaku dengan suara lantang penuh rasa bangga kepada para tamu undangan.

Clap clap clap
Huu huu huuu

Sekali lagi suara tepuk tangan dan sorak-sorak kembali menggema di ruang acara. Kali ini bisikan-bisikan pujian dari para tamu pun juga ikut menggema, yang menunjukkan betapa serasinya sepasang kekasih itu. Selain pujian, mereka juga memperoleh kebencian, umpatan, dan tatapan cemburu dari beberapa tamu undangan.

Suasana malam ini begitu menyenangkan di kediaman uchiha. Sepasang kekasih itu masih sibuk menyapa para tamu dengan sangat ramah. Mata Sasuke kini menatap dingin dua orang lelaki yang berjalan ke arahnya, mereka adalah saudara sepupu Sasuke. Hinata yang menyadari tatapan Sasuke, ikut melihat arah yang Sasuke tatap. Dua lelaki itu berjalan dengan sangat angkuh dan sombong, mereka terus berjalan mendekat ke arah Sasuke dan Hinata.

"Wow wow wow, coba lihat siapa yang sedang berdiri disini, si pria brengsek", ucap Obito sinis.

Obito kini merentangkan tangan dan mencoba memeluk Sasuke, seolah ingin menyampaikan salam pertemuan.

"Berani kau memelukku, kau akan mati".

"Ahahahhah, kau tidak rindu denganku sepupuku".

"Aku lebih baik mati, dari pada merindukan orang tidak tau diri sepertimu".

"Wow, coba lihat mulutmu itu brengsek, kau bahkan lebih buruk dari pada aku, tapi sekarang kau menghinaku".

Sasuke hanya bersikap datar tanpa menjawab apapun. Sedangkan Obito terus tersenyum mengejek. Suasana di sekitar Hinata kini terasa sangat dingin.

"Hey nona, kau dibayar berapa oleh si brengsek ini, aku yakin kau bukan kekasihnya, dia selalu mempermainkan wanita, mana mungkin dia bisa meyakinkan dirinya bersamamu, kecuali dia membayarmu atau membeli dirimu ?".

"Eh ?", wajah Hinata sangat bingung setelah mendengar ucapan Obito.

"Tutup mulutmu Obito, sebelum aku benar-benar membungkam mulutmu".

"Oh ayo lah sepupuku, aku tidak bicara denganmu, aku bicara dengan wanita disampingmu", senyum mengejek masih terukir di wajah Obito.

"Nona, kalo kau memang dibayar oleh si brengsek ini, dan berfikir bisa pergi setelah masuk dalam taruhan gila yang dibuat si brengsek ini, maka kau salah, karena saat si brengsek ini membawamu kemari, maka artinya kau harus menikah dengan si brengsek ini, tanpa boleh bercerai dengannya, sampai kau mati", lagi, wajah yang ditampilkan Obito adalah senyum mengejek.

"Eh ?", wajah Hinata semakin terlihat bingung.

"Kami memang akan menikah, jadi tutup mulut sampahmu itu Obito, sebelum kesabaranku habis", kesabaran Sasuke memang sangat tipis.

"Aahhahahah .... Kau tidak lihat wajah wanitamu Sasuke, lihat, dia diam saja, dan terlihat takut, bahkan seperti mau menangis, lihat wanitamu itu Sasuke", tangan Obito terus menunjuk wajah cantik Hinata.