{15} Cemburu

558 51 15
                                    


Senyum merekah sempurna terukir di wajah tampan seorang pemuda. Kali ini ia memakai pakaian yang lebih santai, seolah seperti ingin pergi berlibur.

"Naruto, kemari anakku, ibu merindukanmu, kenapa jarang sekali datang kemari akhir-akhir ini". Mikoto berjalan mendekati Naruto, matanya berbinar menyambut kedatangan pemuda yang sudah ia anggap anaknya sendiri.

Dari semua sahabat Sasuke, Naruto memang yang paling dekat, terkadang Naruto menginap di kediaman uchiha untuk menghindari kemarahan sang ibu tercinta, Kushina.

"Tumben datang", Suara Sasuke seperti tidak suka.

Bugh

"Aw, sakit ibu".

"Apa maksudmu tumben, Naruto juga anak ibu".

Suasana sarapan kali ini lebih ramai dari biasanya. Beberapa kali mata biru Naruto melirik gadis pujaannya yang duduk di samping Sasuke.

Dari ekor mata Sasuke, lelaki itu tahu bahwa Naruto terus menerus menatap sang gadis disampingnya.

Hinata sendiri bahkan sadar akan tatapan Naruto, entahlah hati Hinata sedikit terasa hangat, sikap Naruto yang ceria dan senyumannya benar-benar seperti matahari. Suasana dingin keluarga uchiha bisa langsung berubah hangat hanya karena kehadiran dirinya. Tanpa sadar, senyum tipis terukir di wajah Hinata.

"Ah panas-panas". Sasuke dengan sengaja menumpahkan kuah sup di tangannya.

Secara reflek Hinata langsung menyentuh tangan Sasuke dan memeriksanya. Adegan ini tak luput dari tatapan mematikan Naruto, hatinya panas seperti tangan Sasuke sekarang, bahkan mungkin lebih panas.

"Hati-hati Saske, tanganmu tidak lapar jadi jangan diberi sup". Ucapan Hinata sukses membuat semua orang yang berada di meja makan tertawa, tapi tidak dengan Naruto, ingat tidak dengan Naruto.

Keluarga uchiha yang memperhatikan adegan singkat ini terheran-heran ditengah tertawanya, karena Sasuke berubah menjadi anak yang manja ketika berada di samping Hinata, seperti anak kucing pikir mereka.

~~~~~

"Aku ingin mengajak Hinata berlibur dengan keluargaku".

"Tidak boleh".

"Ibuku mengundangnya, jadi biarkan Hinata bersamaku hari ini Sasuke.

Sasuke diam dengan wajah tidak sukanya, ia ingin menjawab perkataan Naruto tapi sebelum ia menggerakkan bibirnya, Hinata datang membawa teh manis.

"Ini teh kalian, aku yang membuatnya sendiri jadi rasanya pasti enak", senyuman manis terukir cantik di wajah Hinata.

Naruto benar-benar terpesona dengan Hinata. Senyum Hinata saja sudah sangat manis, apalagi teh buatannya pasti juga tidak kalah manis.

"Ahhhh manis sekali, sudah habis Hinata, bawa lagi gelasnya kedapur, dan kau boleh kekamarmu sekarang", Naruto tidak menyadari akibat dari terpesonanya ia akan Hinata, kini Sasuke telah menghabiskan 3 gelas teh yang disediakan Hinata, baik itu teh untuk Sasuke, Naruto dan Hinata. Sasuke secara halus juga mengusir Hinata dari pembicaraannya dengan Naruto.

Hati Naruto kali ini semakin panas, Sasuke terang-terangan memberi batasan antara Naruto dan Hinata. Padahal sebelumnya Sasuke sudah berjanji pada Naruto untuk tidak ingin memiliki Hinata.

Tapi fakta kali ini berbeda, ia sangat posesif tentang Hinata, bahkan kahadiran Naruto dirumahnya pun membuat Sasuke tidak suka. Naruto tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya dan menatap tajam Sasuke.

"Kau ini memang stupid Saske, kau menghabiskan semuanya, lihat, Naruto marah karena ulahmu".

"Naruto tidak marah, dia tidak suka teh manis", Sasuke melirik Naruto sekilas.

COUPLE (SASUHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang