Part 5: Kerja dan Bertemu Dia

30 2 5
                                    

Pagi-pagi buta, Shera sudah bangun dan bersiap untuk pergi. Hari ini ia ada job untuk menjadi fotografer di acara launching kafe baru itu. Kafe Pinky Blue yang terletak tak jauh dari kampusnya.

Gadis itu mengenakan kemeja biru muda yang merupakan seragam studio dan celana bahan katun warna hitam. Shera memasukkan kamera ke dalam tasnya dan tak lupa juga ponsel yang sudah ia charger semalaman.

Gadis itu berjalan keluar kamar dan melihat Rifki yang baru saja tiba di rumahnya.

"Kirain belum bangun. Tadinya mau gue gedor lagi tuh pintu," ucap Rifki.

Berbeda dengan Shera, Rifki memakai kaus hitam polos dibalut dengan kemeja kotak-kotak. Dia memang menyimpan seragamnya di dalam tas. Penampilan Rifki yang terlihat rapi dan keren membuat Shera melongo. Apalagi cowok itu memakai parfum yang wanginya maskulin.

"Ngapa lo ngeliatin gue gitu amat? Terpesona ya?" goda Rifki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapa lo ngeliatin gue gitu amat? Terpesona ya?" goda Rifki.

"Terpesona apaan? Gue aneh aja sih, lo waktu sekolah gak serapi ini penampilannya," komentar Shera sambil memperhatikan penampilan Rifki dari atas sampai bawah.

"Sher, udahlah jangan diliatin mulu. Jadi grogi nih gue,"

"Ciaaahh, sok-sokan grogi. Eh, udah sarapan belum? Sarapan dulu yuk!" ajak Shera.

"Oke, let's go." Rifki mengikuti langkah Shera menuju ke meja makan.

Di sana sudah tersaji dua mangkuk bubur ayam yang sudah dibuat oleh Bi Irma. Kalau pagi-pagi, Shera biasanya minum susu atau teh.

"Duh sampai lupa, lo mau kopi, teh, atau susu?" tawar Shera.

"Cukup dengan melihat senyummu, itu sudah cukup bagiku," kata Rifki gombal.

"Gue serius nanya, Kijo. Malah ngegombal." Shera mencubit pelan lengan Rifki.

"Susu aja, biar tulang gue kuat." Rifki mengangkat tangannya dan memperlihatkan otot-ototnya.

"Ya udah, tunggu bentar." Shera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke dapur untuk membuatkan susu. Setelah itu ia kembali dan memberikan segelas susu untuk sahabatnya.

"Seragam lo dibawa kan?" tanya Shera.

"Ada kok di tas, tenang aja,"

"Oh, oke. Takutnya lo lupa." Shera kembali menyantap sarapannya hingga habis. Selesai sarapan, dua sejoli itu bergegas untuk pergi ke kafe Pinky Blue.

"Tumben pakai motor yang ini?" ucap Shera ketika melihat motor matic yang terparkir di depan rumahnya.

"Biar gak ribet, Sher. Yuk naik!" Rifki memberikan helm yang biasa dipakai oleh Shera.

Rifki merasa hari ini Shera terlihat bawel sekali. Tadi dia sampai banyak bertanya padanya. Itulah yang membuat Rifki merasa diperhatikan dan hari-harinya pun kini terasa berwarna.

Berondong CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang