Part 35 : Tidak Menepati Janji

5 0 0
                                    

"Nanti pulang kerja aku jemput ya." Hilmi mengacak pelan rambut Shera sebelum gadis itu masuk ke studio tempatnya bekerja.

"Siap, kapten!" Shera mengangkat tangannya memberi hormat kepada Hilmi. Cowok itu tersenyum gemas melihat tingkah laku kekasihnya. "Sekalian makan malam ya."

"Iyaa, apa sih yang enggak buat kakakku tersayang," goda Hilmi.

Shera salah tingkah karena ucapan Hilmi. Semakin hari, hubungan mereka terlihat semakin romantis saja. Meskipun terkadang dibumbui dengan perdebatan, tapi selalu ada jalan untuk bisa terselesaikan.

"Ya, udah aku masuk ya," pamit Shera.

Hilmi hanya mengangguk dan melambaikan tangan melihat Shera yang berjalan masuk ke dalam studio. Setelah itu barulah dia tancap gas menuju kafe tempatnya bekerja karena Azmi sudah ada di sana.

Sore itu kafe terlihat ramai karena banyak orang yang menghabiskan waktu istirahatnya di sana sebelum pulang ke rumah. Banyak anak sekolah, mahasiswa bahkan orang kantor yang sedang makan di sana.

Di panggung hiburan masih ada yang sedang perform. Jadi Azmi dan Hilmi masih ada waktu untuk bersiap. Keduanya sedang berada di ruangan khusus penyanyi kafe.

"Mi, tau gak aku ada gosip hot hari ini." Azmi membuka suara.

Hilmi terperanjat. Sejak kapan temannya yang satu ini jadi biang gosip?

"Gosip apaan sih? Sejak kapan kamu gabung jadi lambe turah kampus?" cecar Hilmi.

"Ish, aku tuh gak sengaja denger desas-desus dari mahasiswa kampus aja. Kamu sih keburu pergi sama ayang. Jadi gak tau kan," ucap Azmi.

"Iyaa, emang gosipnya apaan Azmi? Aku aja gak tau,"

"Gosip soal Bu Hesti yang suka sama kamu itu nyebar di fakultas. Terus mereka kan ada yang liat Bu Hesti sama Pak Adam barengan mulu. Jadi mereka ngiranya mereka ada apa-apa. Kamu tau kan akhir-akhir ini Pak Adam sama Bu Hesti kayak keliatan barengan terus?" cerita Azmi.

"Mungkin lagi ada kerjaan bareng kali. Jangan suudzon dulu ngapa," tegas Hilmi.

"Kerjaan bareng apanya? Mereka sering ke kantin bareng, terus aku pernah liat mereka ke sini bareng, pernah liat juga di jalan lagi boncengan pake motor. Apa Bu Hesti selingkuh dari suaminya ya?" tebak Azmi.

"Astaghfirullah, ngomongnya makin ngelantur aja nih anak. Gosip kampus mah jangan di dengerin, Azmi. Belum tentu bener itu!"

"Bukan sengaja juga di dengerin, orang ke dengeran." Azmi mengelak. "Tapi kamu tau kan kalau Bu Hesti itu lagi ada masalah sama suaminya. Kan kamu tempat curhatnya."

"Iya tau, tapi sejak aku balikan lagi sama Shera. Bu Hesti gak pernah curhat-curhat lagi ke aku. Aku juga gak terlalu sering interaksi sama beliau sekarang. Interaksi seperlunya aja kalau misal Bu Hesti butuh bantuan ya aku bantuin,"

"Ngeri ya, kurang apa coba suaminya Bu Hesti. Malah ngegebet berondong coba hahaha!" Azmi tertawa kecil.

"Kurang belaian kali." Azmi semakin tertawa saat mendengar ucapan Hilmi. Sesekali nyeletuk gak masalah kan wkwk.

***

"Lo dijemput sama Hilmi?" tanya Rifki setelah jam kerja mereka habis. Shera hanya mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan Rifki.

"Tapi Hilmi belum ada ngabarin gue. Apa gue susul ke kafe aja ya?" Shera menyalakan ponsel berharap ada notifikasi masuk dari Hilmi di layar ponselnya. Tapi terhitung satu jam lalu, tak ada kabar apapun dari Hilmi. Padahal tadi ketika dia mengantar Shera ke studio, Hilmi mengatakan akan menjemputnya.

"Kalau mau nyusul Hilmi ke kafe gue anterin deh. Sekalian beli makanan titipan Lista sama nyokap gue," ucap Rifki.

"Oh, ya udah deh. Sambil jalan sambil gue telepon dia juga. Yuk!"

Berondong CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang