Part 24: Pacaran Menguji Kesabaran

23 1 0
                                    

"Sher!" Lista menepuk pundak Shera karena gadis itu masih saja melamun.

"Apaan sih?" Shera melirik malas sahabatnya yang menghancurkan khayalan indahnya. Gadis itu tengah melamun sedang berduaan dengan Hilmi.

Ya, Shera dan Hilmi sekarang sudah menjalin hubungan. Keduanya saling mengungkapkan perasaan yang sudah cukup lama dipendam. Hubungan mereka baru saja satu minggu, jadi masih hangat dan sudah pasti terlihat romantis.

"Pacar lo tuh nyariin," bisik Lista.

"Mana?" Shera melirik ke kanan dan ke kiri mencari sosok Hilmi.

"Di luar," jawab Lista.

Shera langsung beranjak dari tempat duduknya dan melesat pergi keluar kelas. Emang dasar pasangan bucin ya. Namanya juga baru jadian.

Begitu keluar kelas, Shera memang melihat Hilmi. Namun di sana juga ada seorang perempuan yang sedang mengobrol dengannya. Gadis itu adalah tetangga kelasnya.

Shera merengut kesal. Selalu saja seperti ini. Dia dihadapkan oleh rasa cemburu karena sikap ramah Hilmi terhadap perempuan mana pun. Melihat kedatangan Shera, gadis yang tadi bersama Hilmi pamit pergi.

"Sini, Kak. Ngapain bengong di situ? Udah pergi juga dia," ucap Hilmi saat melihat gadis kesayangannya itu hanya diam.

Karena Shera masih diam, akhirnya Hilmi yang menghampiri Shera. Dicubitnya pipi Shera karena ia gemas setiap melihat wajah cemberut Shera.

"Udah seminggu pacaran masih suka cemburu aja," bisik Hilmi.

"Jadi pacar kamu tuh nguji kesabaran banget ya, Mi. Di sekeliling kamu banyak cewek-cewek cantik," kata Shera datar.

"Yee, Kakak juga dikelilingi oleh cowok-cowok ganteng," balas Hilmi.

"Tapi kan aku gak terlalu merespon mereka." Shera melipat tangannya di dada.

"Aku juga sama," ucap Hilmi sambil menatap lekat wajah Shera.

Mereka sama-sama menghela napas dan berbicara secara bersamaan. "Ahh, sudahlah!"

Keduanya saling melempar senyuman. Mereka sama-sama kikuk sendiri.

"Ciee cieee yang baru jadian romantis banget sih." Salah satu teman satu angkatan Shera tak sengaja lewat.

Wajah Shera langsung memerah karena malu. Baik teman seangkatan Shera maupun Hilmi, mereka semua tahu jika Hilmi dan Shera sekarang adalah sepasang kekasih.

Padahal mereka tahunya Shera selalu dekat dengan Rifki. Dan teman perempuan Hilmi juga banyak. Maka banyak yang tak menyangka jika sekarang Hilmi dan Shera pacaran.

"Tumben banget ke sini? Ngapain?" Shera lupa bertanya apa tujuan adik tingkat sekaligus kekasihnya itu datang ke kelas Shera.

"Nengok pacar masa gak boleh? Tadi kan aku gak jemput. Maaf ya," ucap Hilmi.

"Oalah gitu, ya gak apa-apa. Aku itu gak mau ngerepotin kamu, Mi,"

"Kalau antar jemput pacar mah gak akan repot dong." Hilmi mencolek hidung Shera.

"Hilmi, udah jangan gitu ah. Aku jadi malu tau." Shera menutup wajahnya. Dia masih suka canggung pada Hilmi, apalagi perlakuan manisnya yang selalu membuat Shera senam jantung.

"Malu aja terus sampai nikah juga bakalan terus malu," ceplos Hilmi.

"Eh, kamu bilang apa tadi? Nikah? Mikirnya jauh gitu sampai nikah segala,"

"Ya ampun, Kak. Kalau kita jodoh gimana? Emangnya mau nolak hmm?" gurau Hilmi.

"Enggak sih hehehe." Shera nyengir kuda.

Berondong CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang