Cekrek!
Cekrek!
Shera membidik kameranya ke arah suatu objek yang nenurutnya sangat sayang jika tak diabadikan. Kemudian ia tertawa puas saat melihat hasilnya.
(Ekspresi si Rifki pas lagi tidur)
"Rasain lo, Rif!"
Setelah itu, barulah Shera membangunkan cowok yang masih asyik menyelami dunia mimpi. Hanya dia satu-satunya panitia ospek yang belum bangun. Sedangkan yang lainnya sudah bersiap-siap dan sedang membereskan tempat ospek.
Sebagian panitia ospek memang menginap di kampus untuk membuat beberapa parsel sebagai hadiah untuk peserta. Tugas teka-teki makanan dari para mahasiswa baru itulah yang menjadi isi parsel dan buket yang dibuat oleh panitia.
"Belum bangun juga tuh orang?" Lista tiba-tiba muncul dan melihat Shera yang asyik tertawa sendiri.
"Belum. Coba lo bangunin," suruh Shera.
"Laahh, Sher. Gue kira dia udah bangun karena lo dari tadi di sini," ucap Lista.
"Udah gue bangunin berkali-kali tapi dia gak bangun-bangun. Gue cemongin mukanya juga dia sama sekali gak berasa,"
Lista melihat wajah Rifki yang sudah Shera lukis sedemikian rupa. Gadis itu tampak menahan tawa.
"Fffftttt ... "
"Bagus kan?" Shera tersenyum jahil.
"Ada-ada aja lo. Eh, tapi lo foto gak?"
"Di foto dong. Nih liat." Shera menunjukkan hasil jepretannya pada Lista.
"Hahahahahaa!" Lista langsung tertawa ngakak saat melihat wajah Rifki yang konyol itu.
"Gue juga foto pake bumerang loh." Shera menyalakan ponsel dan memperlihatkan hasil jepretannya menggunakan kamera instagram. Lagi-lagi Lista tertawa ngakak.
"Sher, Sher, lo kalau jahil tuh ada aja kelakuannya." Lista memegangi perutnya yang sedikit sakit karena tertawa terbahak-bahak.
"Udah buruan bangunin tuh orang. Gue mau foto-foto dulu di depan." Shera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan kamar panitia laki-laki.
"Bilang aja mau nungguin Hilmi!" celetuk Lista.
Mendengar nama itu, Shera langsung membalikkan badan. "Apa lo bilang?"
"Emang gue bilang apa?" Lista pura-pura tidak tahu.
Shera jelas mendengar kalau Lista menyebut nama Hilmi, salah satu peserta ospek yang membuatnya malu setengah mati. Kejadian konyol dan memalukan saat hari pertama ospek kini kembali terlintas di pikiran Shera. Mengingatnya Shera menjadi malu sendiri.
Gadis berambut panjang itu kini berjalan sambil menenteng kamera digital di lehernya. Ia berjalan ke depan gerbang dan memotret suasana jalanan di pagi hari. Ketika melihat hasilnya, ia melihat satu objek yang tertangkap oleh kameranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondong Cinta
RomansaHilmi Raffasya, seorang mahasiswa dengan sikap yang humoris dan ramah. Sikap hangatnya itulah yang membuat para wanita jatuh cinta. Termasuk dosennya sendiri. Shera Ardiana adalah salah satu dari mereka yang menyukai Hilmi. Mahasiswi dengan hobi fot...