IU Olivia Adelin.'(POV)
"Anaknya Clarisa cantik-cantik sekali, mamah jadi mau cepat-cepat punya cucu yang tak kalah cantik dan tampannya seperti kamu dan Suga."
Mendengar perkataan mamah Taeri aku tersenyum terpaksa seraya memanggut-anggut.
"Oh, ya. Kalian jadi honey moon ke Barcelona?"tanya mamah Taeri merangkul pundakku.
"Jadi, dong mah," jawab Suga yang baru keluar dari dalam kamar hanya mengenakan kaos kebanggaannya FG berwarna cream dan celana haramnya berwarna hitam seraya tersenyum lalu duduk disampingku manja.
"Berapa lama kalian di Barcelona?." Mamah Taeri kembali mengelus rambutku sayang sedangkan kepala Suga menyandar di bahuku sambil memainkan jemariku. Suga menoleh dan tersenyum ke arahku.
"Terserah nyonya satu ini mau tinggal berapa lama disana," ungkapnya meraih tanganku mengecup punggung tanganku lalu menggigitnya gemas. Aku mendelik kearahnya akan kelakuannya sedangkan Suga hanya tertawa pelan menatap ekspresiku.
"Mamah mau kalian segera memberi mamah cucu yang cantik dan tampan seperti kalian," ungkap mamah Taeri dengan mata berbinar penuh harap.
"Aku juga mau punya anak kembar dua sekaligus. Iya, kan sayang," ucap Suga aku hanya menganggukkan kepala sambil memainkan rambut Suga.
"Doakan ya, mah."
"Semoga saja sepulang dari Barcelona langsung jadi. Iya, dong pasti mamah akan selalu mendoakan untuk kebahagiaan kalian berdua."
"Nanti setelah pulang dari Barcelona kalian bisa langsung pulang ke Korea karena mamah dan papah ada urusan disana," kata mamah Taeri.
"Sayang kamu harus jaga kesehatan, kalau Suga berani macam-macam beritahu mamah biar nanti mamah marahin." Mamah Taeri memelukku dan mengecup kedua pipiku.
"Enggak macam-macam hanya dua macam saja kok, mah. Mencintai menantu cantik mamah ini tulus dari dalam hati dan berusaha menghasilkan cucu yang lucu untuk mamah dengan berbagai macam gaya."
"Iya, putra tunggal semata wayang mamah yang paling tampan sejagat seantaro kompleks. Mamah pamit pulang. Pastikan kamu menjaga istri kamu dengan baik selama mamah dan papah tidak ada di Indonesia. Nanti kalian berdua langsung menyusul saja setelah dari Barcelona. Atau kalian akan menetap disini, di Indonesia?." mamah Taeri memberikan pilihan.
"Belum tau lihat nanti saja," jawab Suga.
"Suga antar kebawah, mah."
"Enggak perlu, sayang. Mamah bisa jalan sendiri pastikan kalian jaga diri baik-baik," ujar mamah Taeri setelah puas mencium pipi dan memelukku dan Suga secara bergantian.
Aku merasakan seulas senyum sekali lagi. Bertanya-tanya ingin rasanya aku menelan hidup-hidup Suga. Ingin rasanya aku membahas masalah Hazel yang selalu mengganggu pikiran dan perasaanku.
Sebaiknya sekarang waktunya aku ingin menanyakan kebenaran akan kehamilan hazel. Walau Suga sudah membantahnya berulangkali tapi tetap saja mengusik hati.
"Sayang."
"Hmm ..."
Tiba-tiba Suga memelukku dari belakang menopangkan dagu dipundakku. Aku hanya menghela napas dalam untuk mengontrol emosiku. Sengaja sekali Suga memainkan bibirnya dileherku membuat tanda kepemilikan dan menggigit kecil leherku menjilatnya sekilas. Suga semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya dileherku.
"Kamu masih marah sama aku?"bisiknya. Aku kembali menghela napas dalam.
"Menurut kamu?."
"Ya, aku nggak tau makanya aku tanya kamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Scene Ending (END)
Разное-Epilog- "Aku tidak tahu harus memposisikan diriku bagaimana?Karena masih dia karakter utamanya. Sedangkan aku disini mencintainya hanya seorang diri." "Aku suka sama kamu tapi kamu nggak suka aku.Aku harus bagaimana? Nahan tangis dalam diam...