EXTRA PART

197 55 5
                                    


Suga merentangkan tangan ke udara sambil menatap istrinya yang tengah tersenyum disampingnya. Rasa bahagia itu membuncah hatinya. Dengan cepat tangan Suga memeluk tubuh IU dengan tawa riang.

Dengan bahagia, diciumi wajah IU bahkan sebelum teriakan dari sang mamah yang melihat Suga tengah memeluk tubuh menantunya itu dengan erat membuat IU seakan sulit untuk bernapas hanya perut buncit IU sebagai penghalang ketika Suga memeluknya.

Baru saja Suga ingin mendaratkan bibir pada bibir cerry milik sang istriterdengar teriakan sang mamah yang baru keluar dari dalam rumah.

"Yakkkkk SUGA SARGAS ALFARESSSS apa yang kamu lakukan pada menantu kesayangan mamah ini?!" Teriak mamah Taeri berlari ke arah Suga dan IU menjewer telinga putranya itu.

"Aduh,mamah apaan sih mah sakit!" seru Suga sambil memegangi kuping dan menjauhkan wajah Suga bahkan belum sempat menyentuh bibir sang istri.

"Kebiasaan kamu nggak lihat itu istri kamu sampai ngap-ngapan begitu seperti ikan terdampar  didaratan, coba lihat perutnya itu sudah mulai membesar!" Omel mamah Taeri lalu memeluk dan mengusap lembut perut menantu kesayangannya.

"Ya ampun cucu Oma sayang , kamu baik-baik saja kan, sayang".Ujar mamah Taeri dengan nada khawatir.

IU hanya mengangguk seraya tersenyum kearah ibu mertua yang sudah ia anggap seperti ibu kandung sendiri.Suga memeluk tubuh IU dari belakang  menopangkan dagu pundak IU.

Suga memamdang sosok istrinya sambil tersenyum sedih ketika mamah Taeri melotot kearahnya. Suga menggenggam tangan IU erat seraya tersenyum ke arah mamah  yang kini tengah menatap sambil geleng-geleng kepala.

"Mamah kenapa?" Tanya Suga sambil terus tersenyum manis.

"Ya Tuhan kenapa aku harus punya anak seperti dia." Ucap mamah Taeri menghela napas dalam.

"Memangnya aku kenapa, mah?" tanya Suga penuh tanya.

"Mamah pusing lihat kelakuan kamu." Jawab mamah Taeri.

"Pusing kenapa?"

"Sayang, bagaimana kandungan kamu? apa kata dokter?ucap mamah Taeri tanpa menghiraukan putra tersayangnya itu.

"Semuanya baik, mah." Jawab IU tersenyum manis.

"Ga, lepas pelukan kamu dong kasihan istri kamu." Pinta mamah Taeri.

"Memangnya kenapa sih,mah?"

"Mamah engap lihatnya." Jawab mamah taeri.

"Loh kok engap sih, mah? ini namanya pelukan  kasih sayang, sentuhan akan perasaan aku ke menantu cantik mamah ini." Jawab Suga sambil mencium pipi IU lembut.

Mamah Taeri merasa jengah akan kelakuan putranya itu."Dasar Bucin." ungkap mamah Taeri sambil meledek Suga.

IU tertawa kecil lalu menggeleng dan kembali menatap Suga. "Sayang, lepas dulu pelukan kamu, aku engap benar apa kata mamah Taeri." Pinta IU. Suga memasang wajah cemberut tak suka.

"Hai, yang sebentar lagi akan menjadi ayah jangan seperti ini. Nanti malam aku kasih service  yang spesial untuk kamu." Bisik IU.

Suga tersenyum lebar mendengar bisikan IU yang terdengar lembut menggugah imannya.Suga menatap istrinya dengan alis terangkat setengah terkejut.

Suga  meraih kepala IU lalu mencium keningnya. Mamah Taeri membuang tatapan pura-pura lalu berlalu pergi meninggalkan mereka yang tengah dimabuk cinta.

"Dasar anak muda jaman sekarang , bucin akut." Gumam mamah Taeri. Suga mengangguk sambil tersenyum lebar ketika mamah Taeri melambaikan tangan.

"Tuh kan sayang mamah pergi." IU pun mendesah pasrah lalu mengatupkan bibir rapat-rapat.

Scene Ending (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang