DUK!
"Aduh!"
Hampir saja IU jadi korban hantaman benda bulat berwarna oranye yang meluncur tepat ke arahnya. Hampir, karena dengan sigap Suga menepisnya dengan tangan kanan.
"Eehh ... Maaf, kak ...," ujar seorang cowok berseragam sekolah menengah pertama menghampiri Suga dan IU yang berada dipinggir lapangan kompleks apartemen.
"Liat-liat dong kalo maen!" Seru Suga dingin sambil memperhatikan cowok yang mengambil bola basket yang tergeletak tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Salah lo sendiri, siapa suruh pacaran dipinggir lapangan." Terdengar suara dari arah belakang. Suga menoleh dan melihat cowok itu dengan tatapan dingin tak suka menghampiri Suga dan IU.
"Gebetan baru lagi!?" ujarnya memandang ke arah IU yang berdiri disamping Suga menatap aneh dengan tatapan menyipit tak suka.
"Apa urusannya sama lo!?" jawab Suga ketus. "Mau gue pacaran di pinggir jalan atau dimana bukan urusan lo!" Seru Suga menarik tangan IU pergi dari hadapan cowok yang membuat moodnya tak baik.
"Lo masih suka mainin cewek ternyata? Gue ingetin aja lo itu cantik jangan mau kalo cuma dimainin Suga doang. Hazel apa kabarnya, Ga?" Sindirnya menatap Suga dengan tatapan meremehkan.
"Jadi, cewek ini korban lo selanjutnya!" Serunya lagi berdecak kesal karena Suga tak menanggapinya.
"Mending cewek lo buat gue aja kalo ujung-ujungnya lo mainin dan tinggalin gitu aja," ujarnya lagi membuat Suga meradang mengepalkan tangan lalu berbalik arah menghampiri.
"BUG!" Satu bogem mentah Suga arahkan ke wajahnya lalu menarik kerahnya menatapnya tajam dan dingin.
"Jangan mancing emosi gue!" Seru Suga mengepalkan tangan mengudara ingin memukulnya lagi, namun keburu ditahan IU dengan memeluknya.
"Sayang, sudah aku mohon berhenti," pintanya memeluk Suga dari belakang dan menahan tangan Suga.
"Lo pukul aja biar lo puas," ujarnya mendekatkan wajah. Suga memejamkan mata menurunkan tangannya lalu meraih tangan IU yang memeluknya.
"Lebih baik lo pulang, gue males berurusan sama orang macem lo." Suga berujar sambil meremas tangan IU yang masih memeluknya dari belakang guna memenangkannya.
"Gue cuma mau ngingetin aja cewek ini cantik gue harap dia bukan lagi lo jadiin boneka mainan lo. Kalo lo udah bosen lo bisa kasih ke gue. Anggap aja piala bergilir walau gue nggak yakin dia masih perawan atau nggak!." Serunya menatap IU dengan tatapan merendahkan.
IU melerai pelukannya lalu menatap tajam kearah cowok yang sejak tadi menatapnya seperti orang merendahkannya.
"Aku nggak tau ada masalah apa kamu sama Suga , dan aku tidak mengenal kamu. Mau aku masih perawan atau nggak bukan lagi urusan kamu dan satu lagi aku bukan kekasihnya Suga tapi aku istrinya Suga!" IU menatap dingin dengan tersenyum miring meremehkan.
"Dan satu lagi apa pekerjaan kamu hanya bisanya meremehkan orang lain. Lebih baik kamu perhatikan saja milik kamu itu aku rasa kamu mengidap impoten. Ganti saja celana kamu dengan rok!" Seru IU tersenyum meremehkan.
"Plak!".
Satu tamparan mendarat di pipinya. Suga tersenyum puas memperhatikan IU.
"Kamu bilang apa tadi!? Piala bergilir! Wah, satu tamparan aku rasa masih kurang." Sungut IU benar-benar sangat kesal.
"Plak! Plak!
Dua tamparan mendarat di pipinya secara bergantian. IU dan Suga yang melihat itu hanya terdiam dengan mimik wajah terkejut dengan aksi seorang cewek berseragam sekolah yang tiba-tiba menamparnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/327332793-288-k13547.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scene Ending (END)
De Todo-Epilog- "Aku tidak tahu harus memposisikan diriku bagaimana?Karena masih dia karakter utamanya. Sedangkan aku disini mencintainya hanya seorang diri." "Aku suka sama kamu tapi kamu nggak suka aku.Aku harus bagaimana? Nahan tangis dalam diam...