O4

117 12 0
                                    

Bagian 4 ||
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
- s i n g g a h -

           “JIYEON, masih lama ya?”

           “Gue mau cerita, nih.”

           “Buruan kenapa, sih! Keburu basi ini cerita.”

           “Dianggurin mulu gue kayak apaan tau dah.”

           “Gue gigit juga lo lama-lama!”

           Jiyeon hanya tertawa mendengar omelan Juyeon yang berada di luar kamar. Lanjut mendengarkan penjelasan dosennya yang dari sejam lalu memulai kelas online, sebab beliau sedang berada di luar kota. Lalu, disandarkan tubuhnya pada punggung kursi dengan tangan memainkan pena yang sesekali mengangguk atau mencatat hal penting.

           Di sore ini, setelah kelas Juyeon yang Jiyeon ketahui selesai, laki-laki itu mampir ke apartemennya. Meminta untuk ditemani mengerjakan tugas yang bisa Jiyeon pastikan akan membuat kamarnya berantakan penuh kertas serta abu penghapus.

           Juga, laki-laki yang menyombongkan rambut barunya yang diwarnai menjadi ash blonde itu membawakan cheese cake dan strawberry milkshake sebagai sogokan yang sudah hampir habis Jiyeon makan.

           Sadar suara Juyeon tidak terdengar lagi, Jiyeon memutar tubuh melihat ke arah pintu yang tertutup, lantas berdecak kesal merutuki kebodohannya. Diraih ponsel di atas meja membuka aplikasi pesan online yang terdapat banyak pesan dari sang empu di sana.

S. Juyeon : hey, cutie
You should answer me
Like totally look at your phone and answer me
I wanna tell you something really important
Like really really important
So you should answer me, so i can tell you
My very important thing
That i really need to tell you
Bc its really important
So you should answer
Read 4:44 PM

           Maka, Jiyeon segera menekan ikon video dan tersenyum lebar melihat Juyeon yang sedang memakan sesuatu seraya melambaikan tangannya penuh semangat di sana. “I’ve never felt this happy when I saw you!” serunya tertawa renyah.

           Apa, sih?! Jiyeon tidak bisa untuk tidak ikut tertawa. Freak banget yang namanya Son Juyeon.

           “Here is pancake for Kim Jiyeon. Jadi, cepet keluar ya,” ujarnya meletakan ponsel dalam keadaan berdiri, sementara ia kembali fokus membuat adonan.

           Lewat layar ponselnya Jiyeon dapat melihat apron cokelat yang kekecilan melekat di tubuh Son Juyeon. Lucu. Jiyeon gemas melihatnya.

           “You look cute with that apron.

           Juyeon menoleh menyeka pelipis sekilas. “Thank you,” balasnya masih fokus mengaduk adonan. Ia akan membuatkan makanan yang bisa dimakan oleh mereka berdua untuk menemaninya mengerjakan tugas setelah ini.

           Sementara, Jiyeon di seberang menjatuhkan seluruh perhatiannya pada Juyeon begitu saja. Mengamati gerak-gerik Juyeon yang melakukan sesuatu, kemudian menggigit bibir bawahnya saat Juyeon melemparkan senyuman. Jiyeon benar-benar berharap kelasnya cepat selesai sekarang.

           “Gak sehat banget makanan gue hari ini,” ceritanya. Pagi tadi Jiyeon sarapan mie instan, siangnya meminum soda, dan sekarang memakan cheese cake juga milkshake, terakhir ia nanti akan menemani Juyeon hingga malam sambil memakan pancake. “Diabetes gue bisa-bisa.”

           Juyeon hanya tertawa. “Sekali-kali. Besok juga lo makan rumput lagi.”

           “Salad ya anjir!” Jiyeon mendelik kesal. Mulut lo pengen banget gue gampar!

singgah, eunbo.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang