"TAGAR, PERUT AKU SAKIT!" ringis Ezey seraya memegangi perutnya, ia terduduk lemas di lantai kamar.
Tagar yang awalnya sedang memasak di lantai bawah, langsung bergegas menuju kamar Ezey yang letaknya bersebelahan dengan kamarnya.
"Kenapa, Sayang?" paniknya.
Ezey menggeleng. "Nggak tau.. Ini perut aku nyeri banget..."
"Ya.. tapi jangan kelesotan gitu juga, Sayang... Gih, naik ke kasur," titah Tagar.
Ezey kembali menggeleng. "Nggak bisa.. Ini perut aku sakit banget... Lemes, tau!" jawabnya, rasanya ingin sekali menangis.
"Emang sakit banget, ya?"
"YA, IYALAH!" jawab Ezey auto ngegas.
'Dasar cowok nggak pekaan! Udah jelas-jelas gue kelesotan kayak gini, dikiranya cosplay suster ngesot, apa gimana?!' batinnya kemudian.
Tagar adalah tipe pacar yang perhatian, kok, dia peka. Buktinya, tak lama kemudian dia berjongkok, lalu menggendong Ezey ala brydal style, bermaksud membantunya agar naik ke ranjang tidur.
Baru saja berdiri, Tagar dikagetkan dengan adanya noda darah di lantai- bekas Ezey tadinya duduk.
"Sa-sayang.. kita belum pernah berhubungan intim, kan? Tapi kenapa kamu pendarahan?" tanya Tagar polos.
"HAH?!"
"I-itu.. di lantai ada darahnya," tunjuk Tagar, membuat Ezey ikut menoleh ke bawah.
"YA AMPUN, TAGAR! TERNYATA AKU DATANG BULAN! GIMANA, DONG?!" panik Ezey.
Ezey ingin menjatuhkan diri dari gendongan Tagar, tapi dilarang. Malu, sih, iya.. tapi apalah daya, badannya terasa remuk semua.
"Nggak usah gerak, kamu sakit, Sayang," begitulah kata Tagar.
"AKU MALU, GAR..!"
"Nggak papa.." lembutnya, "Jadi, aku gendong kamu ke kamar mandi, ya?"
Ezey mengangguk. Baper, sih, pacarnya bisa seperhatian ini, berbeda dengan sosok Tagar Resek yang pertama ia temui dulu dan cowok yang bodo amatan dalam segala hal. Tapi rasa baperannya itu terkalahkan oleh rasa sakit pada perutnya. Jadi, dia hanya bisa meringis menahan sakit di antara merengesnya.
Tagar mendudukkan Ezey di WC duduk.
Ezey nahan malu, Oi!
"Tagar," panggilnya.
"Hm?"
"I-itu tangan kamu ada bekas darah aku.."
"Nggak papa."
"IIH.. ITU BAU, TAGAR, DIBERSIHIN DULU, DONG! KAMU NGGAK JIJIK APA?!"
"Nggak papa."
"TAGAR!"
"Iya, deh, Yang." Tagar menuju wastafel kamar mandi mewahnya dan mencuci tangan. Ia berkata kepada Ezey sesudahnya, "Ke rumah sakit, yuk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TAGARES: JAY ENHYPEN (END)
Novela Juvenil"Lo.. jadi perawat gue." "HAH?! Gila Lo?! Atas dasar apa Lo nyuruh gue jadi perawat Lo?!" "Lo.. orang yang udah nabrak gue." "Please, berhenti bilang gitu, bisa?! Ngeri gue dengernya!" Karena sebuah kecelakaan, Ezey terpaksa menjadi perawat dadakan...