Ajakan Bianca beberapa saat yang lalu itu tentu langsung disetujui oleh Ezey. otaknya dengan keluar malam-malam. Agar suasanarya lebih mendukung, Bianca membonceng Ezey dengan motor CRX- yang katanya dia pinjam dari teman balapnya.
Bianca melajukan motor dengan kecepatan penuh. Kafe 'Tuyem' adalah tujuan Bianca dan Ezey. Jangan salah fokus dengan nama kafe ini. Karena meskipun namanya terdengar jadul dan norak, pemilik kafe ini justru merupakan anak-anak SMA, sama seperti Ezey dan Bianca. Kafe Ini juga menjadi tempat nongkrong favorit bagi kaum remaja, dibuka mulai dari jam lima sore sampai jam dua pagi. Uniknya, nama-nama menu di sini juga menggunakan brand kafe, seperti: Tuyem Tea, Tuyem Coffe, Mi Tuyem, dan lain sebagainya.
Kini, Bianca dan Ezey sudah sampai di tujuan. Vinet juga sudah menunggu di kursi depan kafe.
Seperti biasa, tempat parkir sudah hampir penuh. Saat masuk pun, sudah banyak cowok. Malam ini, tidak ada perempuan lain selain pemilik-pemilik kafe, Bianca, Ezey, serta Vinet.
"Vi, lo udah nunggu lama di depan tadi?"
"Udah. Satu abad."
"Yang bener aja, Nyet."
Mereka bertiga sedang mencari tempat.
"Widiih.. gue liat-liat banyak cowok juga," kata Bianca, "Bisa kali, Ze lo ambil satu, jadi gantinya Tagar."
Ezey menggeleng keras. "Apa, sih?!"
"Ze, jadi gimana lo sama Tagar? Habis lo berantem waktu itu. sekarang gue juga jadi jarang kumpul sama Spinner."
Ezey menatap Bianca. Bukannya menjawab, dia justru balik bertanya, "Bi, emang Spinner tuh penting banget, ya?"
"Em... Kalo menurut gue, Spinner tuh udah kayak rumah. Tapi sejauh ini, gimanapun, seberapa pentingnya Spinner, persahabatan kita tetep prioritas gue."
Vinet dan Ezey langsung bersikap seolah hendak memeluk Bianca. "Uuh.. so sweat.."
Bianca bergidik. "Eh... eh... jauh-jauh, Nyet, geli gua!"
Mereka tertawa, tanpa sadar kalau diperhatikan sedari tadi oleh orang lain.
Bianca memesan minuman terlebih dahulu, lalu diambil sendiri.
"Nih, minuman kalian, Nyet. Awas aja nggak dihabisin!"
"Siap, Bos Bibi."
"Oya, Ze, gue ada kabar baru. "
"Apaan?"
"Hubungan lo sama Tagar jadi trending topic Harmora. Banyak yang bilang lu berdua kandas, anjir!"
Ezey membuang nafas malas. "Dah nggak kaget gue. Kapqn coba, gue bebas dari gibahan mereka? Gue jadian sama Tagar dulu aja banyak yang labrak. Jangankan berantem, gue eye contact sama Tagar pun juga mereka pada bisik-bisik."
"Iya juga, sih."
Ezey bertanya kepada Vinet- sesuatu yang dari tadi diurungkannya, "Vi, Vincent mana?"
Bianca menyahut, "Tuh anak nyeleb sekarang, gak pernah ikut nongkrong lagi."
Vinet menjawab, "Dia bilang nggak bisa ikut, ada janji sama seseorang."
"Widih.. udah beneran move on, nih, Vincent. Dulu aja, dia tetep milih ketemu Ezey meski ada janji."
Ezey menyikut Buanca, menyuruhnya diam. Lalu Ezey berpikir, Vincent memang sangat berbeda akhir-akhir ini.
"Seseorang? Siapa, Vi?"
Vinet menggeleng.
"BTW, gue mau kasih tahu sesuatu ke kalian berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAGARES: JAY ENHYPEN (END)
Roman pour Adolescents"Lo.. jadi perawat gue." "HAH?! Gila Lo?! Atas dasar apa Lo nyuruh gue jadi perawat Lo?!" "Lo.. orang yang udah nabrak gue." "Please, berhenti bilang gitu, bisa?! Ngeri gue dengernya!" Karena sebuah kecelakaan, Ezey terpaksa menjadi perawat dadakan...