15. Kembali Sekolah

405 51 68
                                    

Mobil berplat awalan B menjadi transportasi yang dinaiki Tagar dan Ezey dalam perjalanan ke sekolah.
Mobil ini adalah mobil Tagar sendiri yang disupiri oleh Pak Beno.

Diam. Benar-benar diam. Tidak ada di antara Tagar maupun Ezey yang memulai percakapan. Padahal kalian tahu, mereka berdua tak pernah sedikit pun menghindari kata bertengkar saat di rumah.

Itulah Tagarezey. Dua manusia yang sama-sama memiliki sifat keras kepala, egois, dan merepotkan sejagad raya. Dan begitulah gambaran jika mereka disatukan. Namun pada akhirnya, tetap Ezey lah yang mengalah. Apalah daya posisi Ezey yang layaknya karyawan kelas rendahan? Andai saja Ezey menuruti perjodohan dari kakeknya, pasti hidupnya akan dihabiskan untuk foya-foya- mengingat Jeon adalah sultan andara. Ah, tidak.. tidak! Sampai kapanpun perjodohan itu tidak akan pernah terjadi.

Merepotkan sebenarnya, namun sudah menjadi rutinitas bagi Ezey, mendorong kursi roda Tagar. Tak akan berlangsung lama, sampai Tagar bisa kembali berjalan seperti semula.

Besok, Ezey dan Tagar juga akan menjemput Bintang di rumah Dafri. Beberapa minggu ini, Tagar meminta agar kakak sepupunya itu mau merawat Bintang- hanya hingga kondisinya membaik. Rumah Dafri adalah tempat terbaik untuk anak kecil. Rumah Atar dan Destan layaknya kapal pecah, orangtua mereka juga diberi tugas ke luar negeri. Apartemen Shaqra yang sering mendapatan pemadaman karena tagihan listrik menunggak juga tak cocok. Kenan? Dengar-dengar rumah Kenan bahkan memelihara singa, mengerikan. Dari segi apapun, Dafri lebih normal dibandingkan dengan yang lain.

Setelah berunding selama seribu satu malam, akhirnya Tagar setuju jika besok Bintang tinggal di rumahnya. Yang dinantikan Ezey akhirnya datang juga.

***

Baru selangkah memasuki gerbang utama Harmora, namun sudah banyak orang yang membicarakan Tagar dan Ezey. Dan yang membuat risih adalah cewek-cewek yang menghampiri Tagar.

"Tagar balik lagi, akhirnya setelah sekian lama menunggu!"

"Please.. makin cakep!"

"Get well son!"

"Tapi, kok, Tagar sama cewek?!"

"Dia Ezey yang deket sama most wanted kita. Masa lo nggak tau?"

"Tuker posisi, dong, Mbak!"

Ezey berdecak sebal. Tak lama kemudian, Dafri, Atar, Shaqra, dan Kenan yang baru datang ikut menghampiri keduanya.

"Misi, Ciwi-Ciwi.. Numpang lewat.." ucap si Buaya Bongkok alias Atar.

Beberapa berseru histeris.

'Biasa aja, kali.. kayak nggak pernah liat orang ganteng!'

"Nggak nyangka, bisa liat kalian dari jarak sedeket ini!" girang salah satu cewek.

'Gue aja udah eneg liat wajah mereka mulu,' batin Ezey.

"Bentar lagi bel masuk bunyi. Jadi, lebih baik kalian balik ke kelas," kata Dafri yang bisa didengar dengan jelas oleh yang lain.

"Ta- tapi..."

"Mau nunggu sampai bel masuk, terus gue jejer di lapangan?"

Semuanya langsung lari tunggang langgang. Semenakutkan itu!

"Wuih.. keren juga," puji Ezey merasa salut dengan abang angkatnya.

"Kalian juga buruan masuk!" tegas Dafri.

"Nih, Gar, Dokter Reza kemarin nitip ini buat lo. Katanya lebih nyaman daripada sekolah pakai kursi roda." Dafri memberikan tongkat kepada Tagar.

"Kok nitipin ke elo, Bang Daf?" tanya Ezey.

TAGARES: JAY ENHYPEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang