Kepulan asap yang menari-nari disekitar mu rupanya tak kunjung sudah. Sembari memainkan ponsel kau hirup tembakau itu lalu kau hembuskan kembali. Aku ingat betul, itu hari ketujuh semenjak pelantikan dan kau (akhirnya) hadir di sekretariat.
Tak banyak cakap, seingatku kau hanya menyapa kemudian bertanya, "emang udah offline ya?"
Semenit setelahnya kau ber-oh ria.
Sekarang sudah hampir sebulan, dan kecanggungan kami masih terus berlanjut. Ah, yang ku ingat betul adalah posisi kami saat makan bersama yang bersebelahan. Kalau boleh jujur, aku lebih suka posisi yang bersebrangan sebab saat itu aku dengan bebasnya bisa menyusuri wajahmu.
Oh ya, selamat berjaya atas 4 triwulan yang akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempoh
Short StorySengaja ku abadikan tiap potongan cerita kehidupan yang menggelikan itu. Beberapa diantara tulisan ini memang dominan ke arah laki-laki yang pernah menggelitik hati, selebihnya adalah sambatan-sambatan mengenai culasnya semesta pada kehidupan, ah iy...