Malam makin larut, ini bisa dibilang lembar kedua dari 366 hari di tahun 2024. Pergantian tahun saat ini kulalui dengan sedikit mengabdi pada lingkungan RT tercinta dan menanggapi lagi kisah cinta monyet yang kandas dua tahun lalu.
Setelah melangkahi beberapa pria yang pernah singgah di hati dan membuat kupu-kupu di perut, pria ini dengan nengalnya menampaki diri dan berkonfrontasi kembali atas perasaan-perasaan lama nya yang tak pernah usai denganku. Sedangkan aku? masih terpaku lama dengan perasaan-perasaan baru yang tercipta kurang dari satu bulan.
Dalam ajakannya ku temui ketulusan, ku temui kerinduan, dan pengharapan yang tak kalah besarnya. Bersamaan dengan itu, yang ku lihat hanyalah keibaan. Bohong jika apa yang sudah ia lakukan tak kentara rasa cintanya, namun perlu ku tekankan bahwa diriku belum habis dengan yang lalu. Harapan-harapan kosong ini adalah modal untuk melepaskan pria setulus dirinya, bodoh betul aku.
Semua kejujuran telah terpampang jelas, dan curangnya aku tidak memberitahukan rahasia dibalik buku hitam itu. Rahasia pada 26 Mei 2021 silam tentang kenyataan bahwa aku pernah juga jatuh cinta padanya.
Namun kembali lagi, ini bukan saatnya. Terlalu dini dan aku masih bimbang.
Dari jauh akan kudoakan keselamatanmu, ku doakan pula agar kau mendapatkan tambatan hati yang mampu memenuhi semua rasa pada jiwamu. Dan terakhir, ku doakan pula agar kau selalu dirahmati tiap langkah dan jalannya, aamiin.
- Awal bulan Januari 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempoh
Short StorySengaja ku abadikan tiap potongan cerita kehidupan yang menggelikan itu. Beberapa diantara tulisan ini memang dominan ke arah laki-laki yang pernah menggelitik hati, selebihnya adalah sambatan-sambatan mengenai culasnya semesta pada kehidupan, ah iy...