NGABAONE.

5 2 0
                                    

Prof. Dr. Jonathan Johnson. Seorang ilmuwan yang sangat ahli dalam Bio-Genetik, berkebangsaan Australia, yang bertempat tinggal di Samarinda. Tergerak untuk menjadi relawan dalam mendampingi tim penelusur FOE.

Ditengah penelusurannya di hamparan ladang abu bekas hutan di Borneo Barat, tim penelusur terkejut akan sebuah pemandangan dari jauh, terlihat siluet pohon yang rindang. Mereka pun menuju ke arah pohon tersebut dengan ekspektasi bahwa itu adalah tanda akhir batas amukan sang api.

Namun, mereka semua dibuat terkejut saat tiba di pohon tersebut, sebuah pohon menjulang tinggi dengan bunga bunga raksasa di ranting pohon serta benang dan kepala sarinya bergelantungan, yang mana sempat membuat para penelusur mengira bahwa ini adalah pohon beringin.

"Pohon apa ini?" Tanya Joe kepada warga lokal pendamping.
"Ngabaone" ucap bapak Djati selaku penduduk setempat.
"Nga.. apa? Saya tidak pernah melihat yang seperti ini" ucap Joe.
"Ngabaone... ini adalah pohon keramat, yang tidak dapat ditebang" jelas pak Djati.
"Apakah sekuat itu?" Tanya Joe sambil mengeluarkan parang dan mencoba melukai pohon raksasa itu. Namun, pohon itu hanya sedikit tergores. Mereka pun terkejut. Ini adalah sebuah penemuan yang sangat langka, sebuah pohon yang sangat besar dan memiliki keanehan, baik dari tampilan maupun kekuatannya.

Joe, meminta para tim penelusur untuk mencoba mengambil sampel dari pohon raksasa tersebut, baik buah, bunga, akar, maupun getah pohon. Sementara Joe kembali ke markas tenda laboratorium ditemani dengan Bapak Djati.

Selama dalam perjalanan, bapak Djati menjelaskan kepada Joe tentang pohon Ngabaone ...

"Ngabaone adalah sebuah pohon keramat, kita semua percaya jika berhasil memetik buahnya yang masih segar, maka akan membuat kita awet muda. Namun, tidak ada yang pernah berhasil karena konon, pohon itu dihuni oleh Kalong, sebuah kelelawar besar seukuran manusia." Ucap pak Djati.

"Kelelawar besar? Apakah semacam pterodactylus?" Tanya Joe

"Entah apa itu, tapi kelelawar ini benar benar besar, tapi sangat sulit ditemui" jawab pak Djati

"Tapi kenapa pohon itu seolah kebal? Bahkan seperti yang bapak lihat tadi, sekuat tenaga saya berusaha, tapi hanya muncul goresan goresan kecil saja?" Tanya Joe.

"Begitulah, penduduk setempat percaya bahwa setiap serat di pohon ngabaone dilindungi para leluhur dan tetua kami yang sudah meninggal. Arwah mereka berjaga disetiap inchi pohon itu" Jawab pak Djati.

Sesampainya di Tenda laboratorium, Joe pun meminta untuk bertemu seorang ilmuwan yang bertanggung jawab atas penelitian di laboratorium. Lalu tiba tiba Michelle muncul

"Iya, saya yang bertugas disini..."
"Joe?"

THE WORLD SPLIT IN TWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang