SANG AGUNG - OGU

0 0 0
                                    

Suatu makhluk bertubuh besar diselimuti bulu kecoklatan duduk diatas gajah yang paling besar diantara kawanan gajah yang menghampiri para manusia tersebut. Kawanan singa, harimau, badak, rusa, banteng, kuda nil, dan berbagai macam primata lainnya menyaksikan kelemahan pasukan militer dan mandau. Dengan hanya menunjukkan jari telunjuknya ke arah manusia, Beberapa ular beracun pun melata menuju arah manusia dan mengalungkan tubuhnya ke bagian tubuh manusia yang kostumnya sudah robek terbuka.
Harimau sumatera pun menyeret tubuh ketua komandan yang ia bawa kembali menuju kawanan manusianya, dan mundur kembali ke barisan kawanan harimau lainnya.

"Ini tanah kami! Ini peringatan! Kalian harus pergi!" Suara OGU terdengar dengan lantangnya dari atas pundak gajah yang ia tunggangi. Para manusia itupun saling memandang dan terdiam.

"Kami mencari hewan bernama Jamie Orang! Apa itu kau?" Ucap Zul, ketua pasukan mandau.

"Aku OGU, Jamie lama mati!"
"Jamie Orang adalah satu satunya hewan yang bisa bicara, orangutan bertubuh gorila yang tegak! Itu kau" ucap salah satu pasukan militer.

OGU melompat turun dari pundak gajah, dan berdiri tegak dihadapan manusia "Jamie Orang, Sudah mati! Aku OGU! Ini rumah OGU! Kalian harus pergi!" Ucap OGU.

Salah satu militer meraih sakunya dan menekan remot pemicu bom yang tersembunyi di sikunya, tiba tiba seluruh jasad primata yang tadi menyerang yang berada tepat didekat kawanan hewan dan OGU meledak. Para manusia pun dengan cepat mencengkeram kepala ular yang melilitnya, dan menusuk dengan belati.

Semua hewan berlari tunggang langgang, namun OGU, berlari menuju arah manusia dan menghabisi mereka satu persatu. Mereka pun berusaha melumpuhkan OGU namun, hewan hewan yang panik membuatnya kesusahan membidik OGU. Para Mandau mencoba kabur, namun beberapa diantaranya meninggal karena diserang oleh hewan hewan buas yang mengejarnya. Sementara Zul berhasil kabur. Dengan speedboat yang sudah menunggu diperairan. Sementara OGU mengamuk, menghabisi tanpa ampun seluruh manusia yang tersisa di pulai Nadirajo.

Sesampainya di Borneo, Zul, dijemput oleh kepolisian Borneo. Karena merupakan ketua perompakan dan pembunuhan yang beberapa tahun terakhir marak di perkebunan sawit di Borneo.

THE WORLD SPLIT IN TWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang