"OGU, Borneo adalah rumah kita, rumah ibu, disana ada gelap malam, dan cahaya hangat dari bola putih yang melayang ditengah atas!. Ibu berharap, kamu melihatnya, kamu hidup damai disana!, dengan nyanyian percakapan makhluk makhluk disana, tidak seperti disini! Yang hanya penuh lolongan minta tolong untuk ingin bebas!" Ucap Pony kepada Jamie saat sebelum pony jatuh sakit, dan meninggal.
Setelah kematian Pony, Pasukan militer US kembali menuju lab utama FOE, tempat dimana Jamie dikembangkan kemampuannya, dan mereka ingin melihat seberapa besar kemajuan primata-militer ini berkembang.
Sesampainya disana, mereka melihat Jamie sedang dilatih untuk menghadapi hewan hewan buas, seperti singa, harimau, bahkan gorilla.
"Kau pikir aku mau dia menjadi polisi hutan?" Ucap Dave dengan suara tegas dan mengintimidasi.
Joe pun tertunduk lesu,
"Aku akan menugaskan anak buahku untuk melatihnya, agar dia tidak menjadi pengecut yang hanya membunuh nyamuk dimedan perang!" Bentak Dave.Andy dan William, seorang pasukan militer US, ditugaskan oleh Dave untuk melatihnya setiap hari.
Saat itu kehidupan Jamie berubah drastis, dalam 24 jam, ia harus menghabiskan 10 jam waktunya untuk berlatih menerima dan menangkis sayatan dari pisau dan pedang, menembak dan menerima tembakan. Dan 2 jam waktunya untuk pengecekan laboratorium usai berlatih. Jika ia kalah, ataupun jatuh sakit, dia akan di operasi dan para ilmuwan akan merekayasa lagi dan lagi genetiknya, agar Jamie bisa menjadi yang paling tangguh dan terbaik.
Selama 2 tahun, ia pun mulai terbiasa dengan kehidupan yang keras, namun jauh didalam lubuk hatinya, selalu teringat percakapan terakhir dengan sang ibu, Pony.
Setiap hari ia selalu memikirkan cara untuk keluar dari lingkungan pengurung kebebasan ini, dan membawa semua temannya yang masih selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WORLD SPLIT IN TWO
Science FictionDunia sains dibuat terpukau setelah penemuan hewan hewan misterius yang tidak pernah terungkap, setelah kebakaran hutan di sebuah pulau besar di Indonesia yang dijuluki sebagai paru paru dunia, Borneo. Prof. Dr. Joe, seorang ahli bio-genetik bertemu...