"Gue dibawah.... " Ujar suara di ujung telepon... Nadia menarik napas sejenak... Dimatikannya laptopnya
"Udah lima tahun... Kenapa masih berat sih? " Lanjut Suara itu kemudian
Nadia tertawa mendengarnya " Teman baik lo yang Juga teman baik almarhum Papanya anak gue.... Mengcancel pernikahan dan meninggalkan gue.... Itu membuat kesehatan mama gue memburuk dan akhirnya berpulang... Gimana lo pikir perasaan gue setiap lihat kalian? " Lanjutnya kesal... Tangannya dengan ringkas mematikan lampu ruangan dan berjalan ke arah lift...
"Lo lupa kenyataan bahwa gue juga sahabat lo Nad? " Lirih Ale mendengarkan kata kata sang perempuan yang kini memasuki lift dan memencet tombol lobby
"Gue merasa gagal dengan kalian... Dan gue gak suka gagal kan Le? " Lanjut sang perempuan sementara lift membawanya turun ke lantai dasar....
"Well aku selalu dan selalu akan minta maaf perihal Satrio... Dan kupikir... Ini masih bisa diperbaiki.... Aku... Kamu.... Selalu bisa diperbaiki.... " Ujar si cungkring serius....
"Aku....? " Tawa Nadia renyah
"Yeah Aku.... " Jawab Ale lagi... Matanya memandang Lift yang berdenting terbuka...
"Tumben biasanya lo gue" Ujar Nadia memandang si laki laki yang tersenyum masam
"It means I'm serious Nad... " Sahut Ale memandangi Nadia yang tersenyum dan memeluk tubuh kurusnya
"Yeah Le... And i'm seriously miss you guys so much... " Ujarnya dalam pelukan
*********
2008"Saya gak bisa lama lama... Jadi bisa tolong jelaskan? " Gusar Satrio tak mengerti...
Perempuan di hadapannya menarik napas panjang setelah terdiam lama....
"Saya mau cincinnya... " Ujarnya ringan
Dahi Satrio berkerenyit.... "Saya gak paham.... " Timpalnya kemudian....
"It could be a bad omen.... " Lanjut sang perempuan
Satrio tak sadar terkekeh ringan ... Hal hal takhayul ini.... "Saya scientist mbak... Saya gak percaya gitu gituan.... " Lanjutnya dingin....
"Dia meninggalkan saya di Altar.... Dan saya menjual cincin cincin ini karena frustasi.... " Ujar sang perempuan...
"Lalu kenapa kau minta kembali? " Ujar Satrio...
"Cincin cincin ini gak salah" Gusar sang perempuan...
Satrio mengangkat bahunya.... "Mbak sudah menjualnya... Dan aku hanya mengambil kemungkinan yang ditawarkan etalase.... " Ujar Satrio ketika reminder di Palm Treonya berbunyi....
Flight Jogja 17.30....
"Tolonglah.... Itu hanya cincin.... " Lanjut sang Perempuan
Satrio meneguk air esnya dan berdiri dari meja Cafe itu... "Itu hanya cincin.... So let it go.... " Ujarnya Dingin seraya pergi meninggalkan sang gadis yang mencoba menyusulnya
Satrio terkejut ketika baru beberapa langkah terdengar kehebohan di Cafe itu.... Sang Gadis roboh tergeletak tak sadarkan diri
*********
"Matahari Hebat Nad.... Lo seharusnya sekali sekali sempatkan berkunjung.... " Ujar Ale memecah kesunyian.... Mobil yang mereka kendarai memasuki exit toll cibubur... Untuk mengantarkan Nadia kembali ke rumahnya di pinggiran Jakarta Timur itu"Lo tau gue benci kegagalan Le... " Lirih sang perempuan...
"Dan lo pikir.... Matahari kegagalan nad? " Bingung Allegro kemudian....
YOU ARE READING
Pria Pohon dan Matahari yang terburu buru : Ayat 3
General FictionLDR LDR LDR.... bersama gak selalu harus sama sama kan....? setelah beberapa tahun bersama hubungan Mas Jati dan Ale makin kuat dengan segala dinamikanya walaupun harus beraktivitas di kota yang berbeda... bersama dengan orang orang di dunianya mere...