29.the falling apart

19 4 6
                                    

"Kalian benar benar mau menikah ?" Ucap Ndalu siang itu di kantor Suci Estrella Gedung Nusantara kompleks DPR MPR...

"Gaining momentum nak.... Polisi sudah janji akan hentikan kasus foto porno itu.... Tapi belum ada SP3 jadi kapan saja kami bisa jadi tersangka.... " Ujar Suci seraya tersenyum

"Lalu apa rencana kalian? " Bingung Ndalu lagi...

"Tiga panti asuhan . ... Dua pesantren... Aku mau ajak EO ate juga... Lumayan buat portofolio mereka... " Timpal Ale

"Tapi jangan sampe berita ini dikira gimmick nyokap doang ya le... Nanti dipikir kita sengaja bikin masalah ini buat naikin reputasi Suci Estrella.... " Kesal  Ndalu....

Ale tersenyum dan menghampiri pria yang lebih muda... "Dan kenapa lo mendung Boy?" Ujar si cungkring menepuk-nepuk pundak si muda....

"Kusumo.... Gue bingung gimana handle dia... " Lirih ndalu seraya memandangi ketiga pasang mata yang memandanginya siang itu...

"Kamu gak harus terlibat sama dia kalo kamu gak mau... " Lirih Drajat

Ndalu mencebik "it's the part of the deal om.... Lagi pula... Well.... Aku harus lebih mengenal ayahku.... " Ujar si muda memandangi Drajat

"Kita udah sepakat Nak... Gak ada yang perlu dikorbankan.... " Geram Suci

Ndalu terdiam menimbang nimbang "aku gak berasa berkorban... Aku bingung aja.... " Kesal si muda 

"lihat aja gimana Ale handle aku ...bedanya Kusumo punya Penis ...."Kekeh  Suci Estrella  ,Ndalu mencebik kesal sementara Ale dan Drajat hanya tersenyum kecut 

*********
"Tumben siang? " Ucap Ate sedikit terkaget melihat siapa yang ada di pintu kantor

"Kebetulan ada Klien di Sampurna Strategic Square.... Makan siang di lapo deket sini yok" ajak Ben seraya memasuki kantor Ate....

"Ehm... Tiba tiba banget" Gagap Mauliate, Ben sejenak berbalik dan memandangi si tampan yang salah tingkah....

"Mandi? " Bingung Ben kemudian

"Aku beres beres.... Gerah.... " Dusta Pria berkulit Sewarna tembaga itu

"Sudah kuduga..... " Kesal Ben

Hati Mauliate sejenak mencelos "menduga apa? " Lanjutnya tak mengerti...

"Beberes...? Really? " Ben menghempaskan diri di sofa ruang tamu itu....

"Yeah... Ada apa dengan beberes? " Lanjut Ate kesal

"Kamu  yang punya EO ini te... Start to act like one would you? " Gusar laki laki yang lebih tua....

"Aku gak bisa akting tulang.... Aku cuma pekerja keras yang mendirikan EO dengan nama mendiang istriku... Aku gak bisa akting.... Gak kayak tulang.... " Pedih Ate...

"Apa maksudmu? " Kesal Ben lagi

"Apa ini benar benar cinta Ben? Apa kau melingkupiku dengan semua ini karena kau benar benar menginginkanku? Bukan karena rasa bersalah? " Dingin Ate lagi....

Benjamin tertawa pahit seraya berdiri dan memandangi Mauliate dengan penuh kebencian " Jangan melampiaskan keraguanmu padaku Te? Apalagi ini? Kau mau kembali pada obsesi bodohmu? Adik tirimu Allegro? Atau mungkin Pramuditto Askara?" Ujarnya Tajam.... Ate spontan menampar pipi laki laki tampan yang lebih tua hingga terhempas ke sofa  

"Jangan mengucapkan kata kata yang tulang sendiri gak ngerti maksudnya apa...." Teriak Ate frustasi..... Ben kembali berdiri dan memandangi laki laki muda itu dalam dalam

"So.... Ini cinta? Atau sesimpel Stockholm Syndrom? " Lirihnya dingin....

Airmata Ate seketika turun merayapi pipi pipi kokohnya.... Tak pernah dia merasa dipermalukan serendah ini....

Pria Pohon dan Matahari yang terburu buru : Ayat 3Where stories live. Discover now