14 . kusut terjalin

25 4 11
                                    

"Gak ada lagi Dimas... Dan cucu ibu biarkan tinggal di Jogja?" Dingin Dimitri sementara wanita di hadapannya meneguk teh hangatnya...

"Tapi dia ditangan yang tepat... Matahari tumbuh bersama anak anak yang kurang beruntung... Itu bikin dia... Kuat... " Ujar perempuan itu memandangi Dimitri tidak mengerti....

Dimitri tertawa sinis... "Rumah begitu sepi..... Dan Ibu membiarkan cucu laki laki ibu diasuh oleh pasangan Gay? " Lanjut laki laki muda itu...

"Ma... Maksud kamu? " Bingung si Perempuan...

"Jati Widodokromo... Allegro Harrison... Mereka pasangan... Ibu gak khawatir perkembangan Matahari nanti? " Lanjut si laki laki dingin tepat ketika Handphone di tangannya bergetar

Pak Gracias pingsan, kami bawa dia ke RS Permata Hijau

Nadia Higgins

"Kami gak bisa bergerak atas rumor gak jelas apalagi yang disampaikan oleh orang yang biasa bermain main dengan gosip dan reputasi" Ujar Umi memandangi Dimitri penuh amarah....

Si laki laki segera berdiri " Terserah... Saya kesini atas nama kepedulian.... Kasian reputasi pak Haryadhi sebagai Kader Partai berkuasa dan reputasi Bu Arum sebagai kepala sekolah negeri... Tentu saja... Sayang sekali pertumbuhan Matahari jika harus diasuh pasangan homo... Semoga ini belum terlalu terlambat... " Ujar  Dimitri seraya memohon diri

**********
Gowongan

"Lho Le.... Matahari masih tidur sia.... " Bugggggg tak terduga sebuah bogem melayang ke wajah laki laki yang lebih tua... Yang seketika tersungkur ke lantai ruang tamu di kawasan Gowongan itu....

"Abah udah tua kok masih goblok sih? " Ujar Ale dingin memandangi laki laki yang masih tergeletak di lantai itu...

Pria yang lebih tua perlahan berusaha bangun... Walau tubuh Ale relatif kecil pukulannya membuat abah yang berpostur tegap sejenak kehilangan keseimbangan....

"Le.... " Lirihnya

"Abah ngapain Jati? " Kesal Ale bertanya...

"A... Abah... Kami... " Ujar laki laki itu terbata

"Halah Bacottttt" Kesal Ale yang kembali melayangkan pukulan kedua... Laki laki yang lebih dewasa itu kini terhempas ke sofa.....

"Kalo abah merasa stress... Gila... Segala macem terserah.... Abah mau melakukan itu sambil nidurin semua laki laki di luar sana terserah.... Tapi Jati punya Ale.... Selama ini Ale udah anggap abah bapak Ale sendiri.... Abah Idola Ale.... Tapi yang abah lakuin ini sudah keluar batas.... Kemana harga diri abah? " Cerocos si cungkring tak terkendali....

"Kami sama sama hilang arah Le... Kami sama sama kehilangan.... " Lirih Abah mencoba membela diri

"Dan Abah mau memakai itu sebagai alasan setiap kali abah mau berlaku jahat sama orang lain? Setiap abah mengambil sesuatu yang bukan hak abah? Kejutan Bah... I don't give a fuck... Abah sentuh Jati lagi... Abah Mati" Kesal si cungkring seraya berjalan menuju pintu depan dan keluar sambil membanting pintu di belakangnya....

Abah terdiam terduduk di sofa sementara dari pintu kamar terdengar suara anak laki laki yang tampak terbengong bingung

"Papa Le.... " Lirih Matahari tidak mengerti

************

"Lega? " Ujar Pascal memandangi Ale yang baru saja memasuki mobil dan membanting pintu pengemudi

Ale menyalakan mobilnya untuk kemudian meninggalkan tempat itu... Sejenak dia memandangi Pascal....

"Ada urgensi untuk mukul.... Dan rasa puas setelahnya... " Dingin Ale sementara mobil yang mereka kendarai terjebak lampu merah perempatan jalan Magelang

Pria Pohon dan Matahari yang terburu buru : Ayat 3Where stories live. Discover now