38.Epilog

51 4 5
                                    

Mauliate

Aku terdiam memandangi kursi kursi kosong di Stadion ini.... Gegap gempita sudah berakhir sejam lalu.... Tim relawan sudah membersihkan Stadion dari sampah sampah dan confetti kemenangan... Ini hasil yang bagus... Hasil yang manis... Dan si pusat keramaian menghilang begitu saja...

Dasar random ... setua ini juga random.... Pikirku sejenak hingga tak sengaja tersenyum....

Layar Handphoneku berkedip... Panggilan masuk

"Istirahat Bapak.... Gue mau merayakan semua ini bareng anak anak.... Ke apartemen gue would you? " Terdengar suara cengengesan di ujung sana...

Aku sejenak tertawa " Ucapkan selamatku pada Istrimu yo... Dia yang brilyan.... I Mean... Dia bisa aja maju dan menang.... Bukan si cungkring.... " Lirihku menjawab Satrio

"Dia lebih suka jadi puppet master Te.... Jadi otak selalu lebih menyenangkan daripada sekedar Wajah.... Dan Ale pasti akan selalu butuh Nad... Karena ngadepin birokrat birokrat itu... Pasti jadi PR tersendiri.... " Timpal Satrio menjawab kata kata ku....

Aku menarik napas panjang "apapun yang terjadi... Aku titip Adikku.... " Jawabku perlahan

"Dia yang selama ini menjaga kita Te... " Jawab Satrio tergetar

"Dan saat dia menjaga kita semua... Siapa yang akan jaga dia Yo? " Gusarku tertahan... Jujur aku gak berpikir dunia ini pantas mendapatkan Allegro... Dunia terlalu kejam... Dan dia terlalu baik.....

"Ada Gue... Iman... Nad.... Elu... Jati... Kita akan saling menjaga.... Kita akan selalu jaga si cungkring... Gue harap lo puas dengan jawaban gue.... " Timpal Satrio kemudian

Aku tak sengaja terkekeh "yeah it's allright" Lirihku...

"Makanya kesini... Gue sama anak anak ada Soju... Pasti akan right beneran deh te... " Tawar Satrio lagi

"Aku masih merenung di Stadion Yo.... Sepi.... Tenang.... Aku bersyukur ini semua selesai.... Aku bersyukur ini semua sesuai dengan keinginan kita" Lanjutku kemudian....

Satrio tertawa ringan "ini baru Awal Te... Dan gue janji.... Kita semua akan selalu bersama ngadedepin semua yang bakal kejadian.... "

"Baik atau buruk yo? " Lirihku lagi

"Apapun itu... Asal sama sama kalian.... Gue pikir gue akan baik baik saja... " Jawab satrio.... Kata berbalas kata.... Dia kemudian pamit menutup sambungan teleponnya

Aku terdiam memandangi ruangan maha luas itu lagi.... Sama sama.... Kita akan selalu sama sama

***********
Jogja

"Ini kamu gapapa kabur kaburan? " Ujar Jati  seraya mengecup tengkuk pria cungkring dihadapannya... Pesona bocah laki lakinya tidak pernah menghilang... Bahkan setelah usia 36 tahun.....

"Protokol mungkin akan sedikit ribet..  Tapi menghilang sebentar kan gak melanggar konstitusi... Lagian kan aku masih calon sampe nanti dilantik.... " Manyun laki laki kecil dalam pelukan jati.... Sejenak Pria dengan tubuh yang lebih besar mengejar ketiak lelaki cungkring dalam pelukannya... Selalu nagih... Selalu bikin candu

"Dan kapan aku bisa benar benar melantikmu? " Senyum Jati seraya mengecup ringan dagu si cungkring yang sejenak tertawa ringan

Dibawanya jari jari Ale menunjuk langit langit kamar.... Cincin zircon pink yang dipasangkan bertahun tahun lalu berkilatan... Penuh kemilau dan tak kehilangan pesonanya...

"Melantikku? " Bingung Ale

"Yeah Jadi suami...? " Cengir Jati dalam tawanya

Ale sejenak berpikir " Apa itu artinya aku jadi Ale Widodokromo... Ato kau jadi Jati Harison? " Ujarnya kemudian

Pria Pohon dan Matahari yang terburu buru : Ayat 3Where stories live. Discover now