35.The Truth Hurt

35 5 7
                                    

"Teh anget" Tawar Jati kepada Pria yang terduduk dengan wajah masam memandangi arus sungai...

"Gak ada yang mengacau kan? " Lirih pria itu

Jati terdiam dan menggeleng sesaat "ditto mungkin? " Jawabnya kemudian

Ate meninju pundak lelaki tampan itu dan tersenyum "yeah... Banyak yang harus dia jelaskan padaku saat kami kembali ke Jakarta" Ujarnya tersenyum....

"Kami? " Sahut Jati

Ate tertawa "yeah... Kami... Mas Jati ngarepin apa yang terjadi setelah petaka di Toilet tadi? Minta putus? Langsung tinggalin dia..? Mas.. Aku bukan Ale.... " Ujarnya hangat....

Jati menarik napas panjang... " Bahkan kamu bisa memperbaiki semuanya sekaligus tadi... Maksudku Ben datang bersama Gracias... Kamu bisa aja mengkonfrontirnya... Kamu bisa aja.... You know ... Mengembalikan apa yang mereka rebut... " Lanjut si tampan kemudian....

"Dan aku membiarkan klienku kecewa dengan keributan yang gak perlu...? Udahlah... " Senyum Ate pahit

"Tapi gimana dengan dirimu...? Hatimu?" Kejar Jati lagi

"Aku bahagia kalo mereka bahagia... Begitu bukan rumusnya... ? " Jawab si kulit tembaga patah hati....

"Bang Ate membuatku makin membenci dunia... " Lirih Jati kemudian...

Ate dalam dalam memandangi Jati sesaat "dan itu artinya baik atau buruk? " Senyum Ate kemudian...

"Itu buruk karena aku benar benar ingin memukuli mereka semua sambil berkata... Kalian tak selalu benar... " Lanjut Jati

"Dan itu tidak benar karena? " Tanya Ate dalam senyum...

"Kalo aku mukulin mereka.... Mana bisa mereka konsentrasi... Waras dan Sehat ketika aku menunjukkan kepada mereka.... Apa itu kebenaran... " Seringai Jati memandangi Ate yang seketika tertawa...

"Biarkan mereka hidup dan membayar... " Lanjut Ate... Tak terduga Jati dengan tiba tiba memeluk tubuh tegapnya....

"Mas Jati... " Lirih Ate bingung seraya perlahan menepuk nepuk bahunya rikuh....

"Abang Saudaraku... Apapun yang terjadi aku Janji... Aku akan Lindungi Abang.... " Ujar Jati tergetar..

"Thanks Mas.... Paling tidak aku tahu... Aku gak sendirian.... " Lirih Ate seraya melepaskan pelukan Jati

"Mas dan Ale saling menjaga ya? " Lirih Ate memandangi Jati dalam dalam

Lelaki tinggi kurus itu kemudian tersenyum dan memohon diri...

Ate terdiam dan kembali tenggelam memandangi sungai yang bergemerecik berkilauan diteruangi sinar bulan itu

"Biarkan mereka hidup dan membayar.... " Lirihnya kemudian

*********
"Bagian belakangku kebas" Cengir Gracias memandangi Ben yang masih ngos ngosan di atasnya... Ben hanya tersenyum sekedarnya lalu Turun dari ranjang untuk mengambil minum..... Iyas terduduk dan memandangi sang kekasih yang meneguk air mineral langsung dari botol... Airnya bercucuran membuat tubuhnya yang berkeringat lebih berkilauan...
Dia begitu tampan.... Dia begitu... Patah hati... Sedih Gracias dalam hati....

Ben terdiam setelah selesai meneguk habis air mineral botolannya... Dipandanginya Suasana Malioboro dari lantai teratas hotel tempatnya menginap di jantung kota jogja itu

.... Asam lambung tinggi yang benar saja.... Kesalnya dalam hati.... Teringat pertemuan kilatnya dengan Ate saat resepsi tadi sore....

"Kau kenapa? " Ucap Ben ketika pelukannya dan Ate berakhir.... Dipandanginya wajah tampan laki laki yang lebih muda yang sembab berairmata...

Pria Pohon dan Matahari yang terburu buru : Ayat 3Where stories live. Discover now