17.if only

24 4 2
                                    

"Le ....belum Bobo?" Lirih Jati di ambang pintu Kamar, Ale yang masih sibuk dengan Laptopnya  sedikit tersenyum memandangi Pria tampan yang berdiri rikuh di depan pintu kamar yang biasa ditiduri Matahari ....bocah gempal itu malam ini ingin menginap di rumah kakeknya di gowongan ...Ale memandangi laki laki tampan di ambang pintu itu tersenyum kecut, Ale Balas tersenyum lalu kemudian mengundangnya masuk dengan dagunya

"Lagi ngerjain hal menarik....mas mau dengar?" Senyumnya ...Jati terduduk di ranjang mencoba memeluk si mungil....tapi laki laki bermata besar itu menepis lembut rengkuhannya

"Mas nyender aja di situ... Dengerin aku" Senyum si mungil  sementara Jati tertawa malu...

"Iya deh iya..... " Lirih Jati seraya menyender ke kepala tempat tidur dan memeluk bantal...

"Kamu pernah dengan Gracias Kusumo gak sih?" Ujar Ale seraya menyodorkan laptopnya ke Jati yang seketika membaca tulisan Ale di layar laptop... Dahinya seketika mengerenyit

"... Apakah beberapa lagi putra mahkota kusumo itu akan kembali membuat keributan dengan mengklaim tahta Tuhan... " Bingung Jati membaca tulisan di layar dan memandangi Ale

"Laki laki ini questionable....banyak banget rahasianya.... Kayak gini kok mau masuk partai... Dan dia mau sabotase kursi Bu Suci di Parlemen.... Dia udah gerilya tipis tipis ancurin reputasi ibu di Internet.... Aku lagi cari cara untuk buat seimbang" Serius Ale menjelaskan...

Jati tersenyum melihat keseriusan wajah si tampan... Dia yang begitu serius... Dia yang begitu berkomitmen... Dia yang begitu terluka dan dia sakiti.....

"Yang penting jangan capek capek.... Nanti sakit" Lirih Jati memandangi Ale hangat...

Si cungkring wajahnya memerah dan perlahan manyun "kan udah sakit... Mas Jati sakitin" Lirihnya masam....

"Semoga Khilafku buat kamu jadi kuat ya cah bagus... Buat kamu belajar.... " Sahut Jati berkaca kaca...

Ale terdiam memandangi laki laki tampan itu... Mungkin aku terlalu berlebihan... Mungkin aku terlalu keras padanya...

"Terimakasih Mas... Maaf mungkin Ale ndak bisa temenin Mas Jati lagi.... " Ujarnya tersenyum pahit...

"Ini udah cukup kok sayang.... Terimakasih... Paling Gak mas masih bisa lihat kamu... Menghirup aromamu.... Sedekat ini denganmu... Walaupun gak akan sama rasanya... Tapi ya... aku sangat bersyukur cah bagus" Timpal Jati memandangi Ale dalam dalam

Si cungkring terbengong.... Ingin sekali dia memeluk Jati erat erat... Namun Egonya masih meradang.... Jiwanya yang terluka masih menjerit perih.... Dan dia tidak bisa memeluk Jati dengan bayang bayang semua problem itu... Problem karena pengkianatan si tampan....

"Ma... Mas Jati mau dengar lagi" Lirihnya terbata

Jati mengangguk keras keras "yeah Cah bagus... Aku gak sabar" Senyumnya Hangat seraya memandangi si cungkring lagi yang melanjutkan ceritanya

**********
"Dan dengan mata elangnya Ale berhasil mendapatkan baju awul awul bergambar tuxedo bertopeng itu.... Gratis hanya dengan pesonanya... " Ujar Satrio dalam tawa... Nadia terbahak mendengarkan perkataan si Oriental...

"Itu passionnya Ale kan...? Awul awul dan Sailor Moon? " Timpal Nadia kemudian....

"yang Jelas Passionnya bukan Mbak mbak" Timpal Satrio kembali tertawa.... Nadia hanya tersenyum masam mendengarnya

Satrio menangkap pedih halus di pandangan perempuan Itu... Kemudian berusaha tersenyum

"What's wrong Nad? " Ujar si tampan khawatir

"Ale dan ke nggak passionanannya terhadap mbak mbak... " Lirih Nadia kemudian...

"Kenapa rupanya? " Kesal Satrio

Pria Pohon dan Matahari yang terburu buru : Ayat 3Where stories live. Discover now