EPS 2

1.8K 295 10
                                    

same person?

"Enggak."

Teman di sebelahnya— Ollie merasakan satu aura yang sama di antara keduanya. "Maaf Kak, kami buru-buru." kata Ollie sebelum menarik Yujin pergi. Yujin sekilas melihat ke belakang, sebelum akhirnya benar-benar berjalan menelusuri koridor.

Gyuvin menghela nafasnya. Sekali lagi dia melihat punggung Yujin sebelum akhirnya dia sadar jika yang dikenakan Yujin adalah seragam SMP. Untuk apa, anak sekolah menengah pertama datang ke sini? Kira-kira seperti itu pertanyaan yang bersarang di pikiran Gyuvin.

"Vin, ayo masuk." ajak Yunseo menarik Gyuvin ke dalam kelas.

Sedangkan Yujin dibawa Ollie ke kamar mandi. Ollie sedikit khawatir karena anak SMP ada disini. "Kenapa kau bisa kemari?" tanya Ollie menatap bingung ke Yujin yang dengan polosnya mengeluarkan bekal dibalik almameternya.

"Bekalmu tertinggal," jawab Yujin, menyerahkan kotak makan pada Ollie. "Aku sudah membuatkannya, kau harus makan." kata Yujin membuat Ollie tersenyum lucu.

"Baiklah. Aku akan menghabiskannya." Ollie mengangguk, kemudian kembali bingung. "Bagaimana kau bisa kesasar sampai ke lantai tiga?"

"Aku tidak tau kelasmu, hyung."

Ollie hanya tersenyum maklum mendengarnya. "Baiklah, lalu bagaimana kau bisa masuk kemari?"

Yujin berusaha agar matanya tidak bersitatap dengan Ollie namun hal itu membuat Ollie justru semakin curiga. Yujin akhirnya menghela nafasnya, "Aku.. sembunyi untuk masuk." jawab Yujin akhirnya mendapat wajah tercengang Ollie.

"K-kau—" bahkan Ollie kehilangan kata-kata. "Aku sangat menghargai masakanmu untukku, tapi dengan masuk kemari sembunyi-sembunyi justru bisa membuatku dalam masalah, Han Yujin." cemas Ollie mengusak kepalanya bingung.

Yujin melihat Ollie sangat khawatir, dan itu membuatnya merasa bersalah. Untuk sesaat, dia hanya memikirkan bagaimana jika Ollie tidak makan siang. Ollie saat ini sedang dalam masa menabung, juga penyakit mag yang Ollie idap membuat Yujin nekad mengantarkan bekal Ollie supaya temannya tetap bisa makan siang.

"Maaf hyung.."

Ollie berhenti mengusak kepalanya, memperhatikan Yujin yang merundukkan kepalanya bersalah. Ollie bukannya ingin menyalahkan tindakan Yujin yang tanpa pikir panjang, karena itu wajar.

"Tidak, jangan berikan wajah seperti itu." Ollie menghela nafas berat, lalu menepuk bahu Yujin. "Aku tidak bisa membawamu ke lantai satu, karena murid kelas tiga masih berada di luar. Kau lepas almameter saja. Tunggu disini sampai nanti istirahat, bisa?"

Yujin mengangguk.

"Baiklah, tunggu saja di toilet. Setelah bel istirahat bunyi, aku akan langsung lari kemari." kata Ollie yang sekali lagi membuat Yujin mengangguk. "Baiklah aku pergi."

Begitu Ollie pergi, Yujin benar-benar membuka almameter SMP nya hingga tersisa kemeja putih biasa dengan celana abu-abu seperti seorang murid SMA junior seperti Ollie.

Yujin duduk di ubin westafel lalu melirik jam tangannya, sambil berharap semoga bel istirahat cepat berdering.

...

Di kelasnya, Seungeon memegang perutnya kesakitan. Dia lelah menahan selama sejam tanpa mengeluarkan gas angin ketika dia sedang menahan poop. Jujur saja, saat ini wajahnya mati-matian dia buat normal padahal perutnya sedang bergejolak panas.

BROTHER | KIM GYUVIN & HAN YUJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang