EPS 14

1.3K 224 27
                                    

cooperation

8 tahun lalu, panti asuhan.

"Yujin,"

Anak laki-laki yang tiduran di atas karpet bersama Matthew itu menolehkan kepalanya ke arah ibu panti. "Ya?" Yujin mengubah posisinya menjadi duduk, menatap ibu panti bingung. Tangan ibu panti mengodekan agar mendekat, Yujin merapikan alat gambarnya lalu berlari mendekati ibu panti.

Tangan ibu panti langsung mengusap rambut Yujin yang berantakan di terbangkan angin, sampai mata anak itu tertutupi anak rambut. "Yujin, ikut ibu sebentar yuk."

Yujin mengangguk sekali, "Nanti aku balik main sama Matthew hyung, ya?"

Ibu panti tersenyum tipis, tidak mengangguk. Tangannya mengapit tangan kecil Yujin dan membawanya masuk ke dalam panti— tepatnya ke ruangannya. Saat masuk, Yujin langsung bersembunyi di belakang kaki ibu panti melihat seorang pria duduk di kursi tengah menatap ke arahnya.

"Nak Yujin, jangan takut." Ibu panti membawa tangan Yujin agar berdiri di depannya. "Beliau baik, kok."

Kepala Yujin menoleh takut-takut ke arah pria itu, lalu kembali menatap Ibu panti. "Yujin ngga kenal. Dia siapa?" tanya Yujin membuat ibu panti mengusung kecil senyumannya.

maafin ibu, ya, Nak. "Beliau bakal mempertemukan kamu sama Kakak kamu. Yujin mau ketemu kakak, kan?" tanya ibu panti membuat kedua bola mata Yujin membola antusias.

"Yujin akan bertemu Gyuvin Hyung?" tanyanya bersemangat. Ibu panti mengangguk, mengusap surai yang mulai lembut itu hati-hati. Binar di kedua matanya masih berseri-seri, "Apa Hyung ingin bertemu Yujin?"

"Tentu." si pria menjawab, membuat kepala Yujin reflek menoleh ke arahnya. Pria itu menarik kedua ujung bibirnya, tersenyum hangat— seolah dia adalah orang baik. "Kakak kamu menunggu di rumah."

Yujin berseru, memeluk ibu panti karena sangat senang. "Terima kasih sudah merawat Yujin." anak itu mencium pipi ibu panti, tersenyum lebar. "Yujin mau pamit sama Matthew hyung—"

"Tidak bisa." pria itu memotong ucapan Yujin, menahan bahu anak laki-laki itu. "Kakak kamu sudah sangat menunggu kamu di rumah. Lebih baik kita berangkat sekarang." kata pria itu membuat Yujin menurunkan senyumnya.

"Tapi Yujin mau pamitan.."

"Yujin," ibu panti mengusap pipi Yujin, "Biar ibu yang bilang sama Matthew kalau kamu pergi ketemu sama kakak kamu. Gapapa kan, sayang?"

Yujin mengangguk, "Bilang ya Bu, Yujin pamit. Kapan-kapan Yujin bakal kenalin Gyuvin Hyung sama Matthew hyung." kata Yujin membuat ibu panti terkekeh.

Yujin akhirnya pergi dari panti, masuk ke dalam mobil pria itu. Pria itu ada bicara dulu dengan ibu panti sebelum masuk juga ke dalam mobilnya di jok kemudi, sedangkan Yujin di jok tengah.

"Yujin bakal langsung ketemu Kakak Yujin di rumah?" tanya Yujin antusias. Pria di depannya mengangguk, menarik ujung bibirnya.

"Tapi sebelumnya kita ke tempat saya dulu."

****

"Ini dimana?"

Yujin bertanya sebab bangunan di depannya terlihat tua dan kosong. Baginya bangunan itu mengerikan. Makanya pegangannya pada tangan besar pria itu mengerat. Sedangkan pria itu sendiri tidak menjawab pertanyaan Yujin, dia mengabaikannya dan tetap berjalan lurus dan naik tangga.

"Om.. Yujin takut.."

Lagi, pria itu tidak membalas.

Sampai mereka sampai di lantai tiga, pria itu mengambil kartu di saku celananya dan menekan kartu itu ke kunci RFID sampai berbunyi kunci terbuka. Pintu terbuka setelah ganjalnya dilepas otomatis. Pria itu membuka pintu lebih lebar, dan membawa Yujin masuk ke dalam.

BROTHER | KIM GYUVIN & HAN YUJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang