EPS 18-2

1.1K 221 36
                                    

want to recover
[aku saranin aja ya, pake lagu sedih versi kalian. Aku gatau sih, tapi aku pake Tertawan Hati:)]

"Saat kita di panti, kau terlihat marah saat aku bilang aku rindu Hanbin Hyung," Matthew terkekeh mengingat, "Lalu kau tanya padaku, kapan hyungmu akan datang? Aku jawab pasti datang, tapi kau malah semakin marah dengan jawabanku." lanjutnya membuat Yujin merundukkan kepalanya. "Kau membenci hyung mu saat itu."

"Kenapa?" Yujin bahkan takut untuk bertanya, jadi tangannya sama-sama terpaut gemetar, "Kenapa aku membenci hyung ku?"

"Karena kau ditinggal." jawab Matthew membuat Yujin diam. "Kau datang ke panti karena kau korban bencana. Di masa lalu, kau sendirian. Kau bilang sendiri kau membenci hyung mu, tapi.." Matthew memberi jeda, "Kau tidak benar-benar membencinya. Kau masih mengharapkan Hyung mu datang menjemputmu sama sepertiku yang berharap Hanbin Hyung datang."

Yujin tidak tau kenapa dia menatap Hanbin yang duduk di sebelah Matthew, kemudian dia kembali menatap Matthew. "Apa kau tau dimana hyung ku saat itu?"

Matthew menggeleng, "Aku bahkan tidak tau siapa Hyung mu." jawab Matthew. "Baru beberapa hari kita berteman, kau diadopsi." ucap Matthew melanjutkan. Yujin tetap pada posisi merunduknya, tapi tangannya terkepal. Dia seperti tau apa kelanjutannya. "Ibu panti bilang padaku, kau diadopsi. Saat ku tanya siapa, beliau tidak mau memberi tahuku."

"Tapi aku terus mendesak ibu panti sampai beliau memberi tahuku kalau kau diadopsi oleh pria bernama Zhang."

dia mengetahui itu. "Aku tau aku diadopsi, tapi kenapa aku tidak ingat apapun saat sebelum aku diadopsi? Aku seperti baru lahir di keluarga itu, dan tidak punya siapapun sebelumnya.." lirih Yujin mencengkeram sisi rambutnya bingung.

Matthew dan Hanbin saling bersitatap, kemudian Hanbin mengangguk melihat tatapan Matthew. "Yujin,"

Yujin mengangkat kepalanya, menatap Hanbin yang bersiap untuk mengatakan sesuatu.

"Tadi sore, aku bertemu kakakmu." ucap Hanbin, "Di jembatan." lanjutnya membuat Yujin menelan salivanya. "Aku melihatnya merenung di jembatan, dia terlihat sedih. Aku sempat berbincang padanya, menanyakan bagaimana kabarmu karena kita pernah bertemu saat di posko evakuasi. Dia bilang, dia kehilanganmu."

Yujin tidak merasakan kalau air matanya menetes begitu saja. Dia hanya diam, tanpa bicara apapun. Tapi Hanbin tau, telinga Yujin tetap berfungsi untuk mendengarkan kelanjutannya.

"Aku bertanya padanya, bagaimana bisa kau kehilangannya? Dia sempat tertawa, tapi itu terlihat menyakitkan karena air matanya turun. Dia gemetar dan langsung menangis di depanku, dia bilang dia menyesal karena sudah lari meninggalkanmu. Dia menyesal kabur sendirian tanpamu. Dia menyesal karena tidak bisa menjagamu dengan kekuatannya sendiri saat itu." Hanbin mengepalkan tangannya, tidak tega melihat air mata Yujin semakin menetes.

Matthew pindah duduk, merengkuh Yujin ke dalam pelukannya. Mengusap punggung laki-laki itu yang mulai terisak. Dari suaranya, Matthew dan Hanbin sama-sama bisa merasakannya. Suara itu seolah memberi tau mereka kalau ada yang Yujin tahan sebelum waktunya.

"Kau Kim Yujin, adik Kim Gyuvin." ucap Hanbin, "Aku bisa mempertemukan mu dengan kakakmu."

Yujin menggeleng, "Aku tidak mau bertemu siapapun." gumam Yujin mengusap air matanya, kemudian hanya merunduk. "Aku malu bertemu Gyuvin Hyung.."

"Kenapa? Dia justru mencarimu, Yujin."

"Karena itu," Yujin menahan suaranya agar tidak gemetar lagi, "Karena itu aku malu bertemu Gyuvin Hyung." isakannya keluar lagi, teringat seberapa Gyuvin berusaha untuk menyadarkannya kalau Gyuvin adalah kakak kandungnya, bahwa Gyuvin adalah keluarganya, bahwa mungkin, Gyuvin adalah orang yang benar-benar akan melindunginya disaat dunia menyakitinya.

BROTHER | KIM GYUVIN & HAN YUJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang