XIII: Affection [Lost, Feral Forest]

1.5K 206 40
                                    

Never let the fear of striking out keep you from playing the game

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Never let the fear of striking out keep you from playing the game
...

M E N D A M B A ketenaran, serta kekuasaan besar atas segala hal, merupakan suatu perkara yang tak sedikitpun terbesit di dalam pikiran seorang Grace kecil seperti dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

M E N D A M B A ketenaran, serta kekuasaan besar atas segala hal, merupakan suatu perkara yang tak sedikitpun terbesit di dalam pikiran seorang Grace kecil seperti dirinya.

Berperang siang hingga fajar. Menggenggam hulu sebilah pedang panjang dengan tekad serta keberanian di tengah badai salju hanya untuk sebuah perlindungan semata.

Perlindungan—hanya untuk itu.

Ia—Nunew Chawarin adalah pewaris kekuasaan atas Adiscone, jadi sudah sewajarnya ia berusaha untuk mempertahankan apa yang ada. Meskipun itu berati dirinya harus rela menanggung beban berat tentang kekuasaan, atau menjadi pihak siap mati demi keamanan rakyat.

“Bersih. Gerbang barat selesai.”

Mengangguk lirih. Kepala dengan tudung besi itu mulai memfokuskan pandangan ke arah Prince Zee yang selama ini selalu menjadi yang terdepan selain dirinya.

“Bagaimana dengan status keamanan?”

“Kau memerintahkan dua regu guard untuk berjaga, bukan? Ku rasa itu cukup.” Well ... Jujur saja, setelah kejadian kemarin, mengenai jumlah guard. Dirinya tak lagi ingin meragukan keputusan Nunew. “Anggap saja gerbang barat telah benar-benar aman.”

Terdengar helaan nafas panjang. Nunew menunduk singkat bertumpu pedang. Selain berperang dengan para pemberontak, ia dan para guard juga harus berperang dengan cuaca yang ada. “Baiklah,” pasrahnya.

“Baiklah?”

Seperti bukan Nunew sekali. Zee seperti tidak melihat kepala batu anak itu sejak kemarin—yeah, sejak Zee diam-diam melihat Nunew menangis kemarin.

“Sudah aman, bukan? Mari kembali ke camp, dan memikirkan strategi untuk pengamanan besok.”

Tak berniat menanggapi lebih lanjut, Zee membiarkan Nunew mengayun langkah melewati keberadaannya.

Langkah itu tampak berat’ Pandangan Zee meredup. Memandangi punggung kecil Nunew dengan perasaan kacau, sampai tak menyadari bahwa keturunan Duke itu balik menatapnya.

THE CROWN-Eternal Soulmates [ZeeNunew]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang