XXVIII: Betrayal [Disappointing]

446 84 21
                                    

Trust is meant to come, but it can be destroyed as if it was built on purpose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Trust is meant to come, but it can be destroyed as if it was built on purpose.

...

T I D A K  ada pagi paling berat disepanjang hidup Grand Prince Nunew, selain pagi hari ini.

Ia mengaduh—punggungnya sakit, sementara kelopak matanya amat sulit terbuka, bahkan ketika Yim telah mengultimatum dengan banyak teriakan serta cubitan. Nunew baru menyadari bahwa pesta dansa bisa jauh lebih melelahkan daripada berperang siang dan malam tanpa henti.

“Sudah hampir lewat dari jam sarapan, Nu.” Yim berkacak pinggang. Menatap gumpalan selimut di atas peraduan mewah itu jengah. “Mau sampai kapan kau akan menggulung diri di dalam selimut seperti itu?”

“Aku lelah.”

Kata-kata serupa yang mungkin telah terulang belasan kali! Yim menindih tubuh si manis, kemudian memberi gelitikan di pinggang ramping itu. “Bangun atau ku panggilkan Madam Dode.”

Yim memang tidaklah asik! Nunew mencebik sanksi. Menyingkirkan selimut dari atas kepalanya, hingga anak rambutnya berhamburan di sana-sini. “Menyebalkan.” Lagipula apa tujuan Yim membangunkan nya? Ia pikir hari ini akan menjadi hari yang longgar. Karena ia tak mendapat tugas apapun. “Kenapa kau tak membiarkan ku tidur?”

“Beberapa maid datang,” sahut Yim, setelah meletakkan sebuah baki air panas di bawah tempat tidur Nunew. Anak itu harus merendam kakinya agar tetap hangat.

Maid? Nunew menarik sudut alisnya. “Untuk apa?”

“Membawa hadiah-hadiah mu dari dari banyak kolega, pemimpin wilayah dan rakyat.” Yim tak mungkin membiarkan para maid itu melihat keadaan Nunew yang berantakan. “Knight Max yang memberitahu dan mengutus ku untuk mengatur segalanya.”

Nunew mengangguk pelan. Ayolah, nyawanya masih belum benar-benar terkumpul. Ia menguap sekali, sebelum berkata, “orang-orang baik sekali.”

Tak ada alasan untuk tak menjadi baik terhadap Grand Prince yang menawan seperti Nunew.

“Jadi, tetap ingin berdiam diri di atas kasur atau ku gelitiki lagi, hm?” Yim berkacak pinggang. Menatap Nunew dengan tampang menantang. Dasar lelaki cerewet.

“Aku sudah bangun, Yim,” Prince Nunew merengek. Sekali lagi—hari ini terbilang tenggang, lantas untuk apa berdandan dengan rapi hanya untuk melihat hadiah-hadiah yang ada? “Aku kelelahan, tidakkah kau melihat kantung mataku?”

“Aku tidak—” Ucapan Yim terpotong, sebab suara gema banyak tapak kaki mendadak menusuk rungu. Ah! Para maid sudah datang! Ia memilih bergerak menuju pintu utama, dan benar saja, berjajar maid mulai masuk satu persatu dengan banyak hadiah yang kebanyakan terbungkus dalam kain sutra.

Di belakang para maid itu, Yim mendapati kehadiran Knight James dan Knight Net yang ikut membantu.

“Banyak sekali,” gumam Nunew.

THE CROWN-Eternal Soulmates [ZeeNunew]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang