THE CROWN-Eternal Soulmates [ZeeNunew]

XXVII: Stary Night [So Close and Beautiful]

Can the universe let us stay like this? full of peace and tranquility.
...

L A G I, dan lagi. Seolah-olah hidup seorang Nunew hanya untuk bersiap-siap atas banyak acara. Belum pulih sepenuhnya dari pegal dan kram yang merambati tubuhnya sebab terlalu lama berdiri dengan beban baju formal serta pernak-pernik kebangsawanan, ia kembali harus mengulangi penderitaan yang sama.

Nunew pikir setelah semua acara tentang penobatan yang memakan waktu hampir seharian penuh, ia dapat beristirahat di waktu senja—dan itu adalah kesalahan berpikir yang amat bodoh!

Ia lupa tentang pesta dansa.

“Kaki ku sakit.” Mengeluh adalah hal wajar, bukan? Nunew kecil tetaplah manusia biasa, sekalipun ia telah resmi menjadi Grand Prince. Jarak antar paviliun dengan bangunan tempat terselenggaranya pesta, cukup panjang.

Lihat lorong-lorong panjang itu.

“Pegang tanganku,” sahut Yim. Memelankan langkah, kemudian memperkecil jarak tubuhnya dengan si manis. Ia mungkin sering bersikap tegas, namun bukan berarti ia tak merasakan penderitaan yang Nunew rasakan. Anak itu hampir serupa balok es, saat penyambutan pasca penobatan selesai.

Namun, ia bangga. Nunew—sebagai teman, adik, dan Grace kecil tercintanya telah menjadi kebanggaan banyak orang.

Nunew menggaruk surainya kasar. Menarik-narik letak mahkota agung yang bertengger di atas sana seharian penuh. “Mau menggantikan ku memakai benda ini, tidak?” tanyanya polos.

Di belakang, Knight Net sampai ingin tergelak keras.

Yim mendelik lebar. Menjauhkan posisi kepalanya dari keberadaan Prince Nunew. “Mana bisa begitu!” Nunew tidak akan benar-benar dewasa, dan itu benar!

Mengerucutkan bibir, Nunew menghela nafas panjang, setelah mencebik nyaring. Mengapa orang-orang tak berbelas kasih terhadapnya. Kepalanya pusing karena beban mahkota ini, belum lagi tentang jubah kebangsawanan yang benar-benar membelenggu tubuhnya. Ia amat yakin, sedikit saja berlari maka tubuhnya akan jatuh berguling-guling.