THE CROWN-Eternal Soulmates [ZeeNunew]

XXX: Lost [Two Stones of Suffering]

You may not like me, but can you trust me? I'm trying to be good.

...

S E P E R T I  kembali ke dunia yang sempat ditinggalkan—pedang kembali dapat digenggam, dalam situasi yang menegangkan. Menjadi yang paling tangguh, kemudian pulang dengan kemenangan.

Nunew benar-benar dapat merasakan atmosfer dunianya yang dulu. Rasanya ... seperti kembali pulang ke Adiscone.

Memandangi kepergian sekumpulan manusia pembuat onar, dengan rasa bangga luar biasa setelah berhasil dikalahkan. Tak begitu sengit, namun pedang dalam genggamannya cukup berlumuran darah—ah, yeah, dan jubahnya juga.

“Anda baik-baik saja, Your Highness?”

Kepala dengan surai halus itu menoleh, menatap kedatangan pelayan pribadi Lady Jane—Anne, dengan senyum tipis. Paras lelaki gemulai itu tampak dipenuhi keresahan yang amat kentara. Berlari sedikit tergopoh-gopoh, sembari menggandeng seorang bocah kecil.

“Anda baik-baik saja, bukan?” Anne kembali memastikan. Astaga, ia akan mengutuk dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Prince Nunew. Meskipun ia tahu bahwa noda darah yang meninggalkan bercak di jubah kebangsawanan Prince Nunew adalah darah parah perampok itu, tetap saja membuatnya kacau!

Nunew mengangguk asal, tanpa ingin bersuara, sebab fokusnya telah terpaku pada sesosok bocah yang datang bersama Anne. Ia buru-buru berjongkok. “Manis sekali.”

Anne mengulas senyum sendu. Tuhan memang amat adil, pantas bila Grand Prince Nunew begitu amat dicintai oleh banyak orang. Empati dan simpati salah satu kebanggaan Aerowyn itu sebesar gunung. Membantunya tanpa pikir panjang— menantang aturan, berusaha keluar melalui sebuah lubang di dinding kokoh pagar palace. Melewati angin badai, dan tak segan menggandeng tangan kotornya, agar segera tiba di rumah kasih Madam Joa. Dan setelah tiba, Prince Nunew buru-buru pergi ke belakang rumah kasih untuk menghadang para perampok yang datang.

“Your Highness, terima kasih,” lirih Anne.

“Sudah selesai, kalian tidak akan di ganggu lagi.” Nunew masih begitu sibuk berbicara dengan si bocah kecil. “Aku akan mengirim banyak makanan, dan beberapa guard untuk berpatroli nanti, hm.”