XXVI: Coronation [Responsibility Above The Head]

488 88 27
                                    

Being the main thing is a choice, and the result of effort

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Being the main thing is a choice, and the result of effort.

...

A E R O W Y N  dan hari besarnya—musik dingin dengan segala filosofi mengenai keabadian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A E R O W Y N  dan hari besarnya—musik dingin dengan segala filosofi mengenai keabadian. Semoga apa yang akan berlangsung hari ini juga akan abadi dan selalu diberkati.

Setelah sekian tahun menjadi kerajaan dengan kepemimpinan di tangan para menteri, Aerowyn pada akhirnya akan kembali dalam pangkuan pemimpin tunggal dengan satu otoriter saja. Lengkap dengan pimpinan bayangan, yakni pasangan dari sang raja.

Lonceng katedral pertama menggema di awal pagi.

Sebagai tanda bahwa doa besar yang berlangsung di rumah-rumah suci mulai berlangsung. Seluruh pelabuhan dan pasar-pasar berhenti beroperasi. Rumah-rumah rakyat dan kediaman para pemimpin daerah memiliki satu bendera kerajaan yang harus dikibarkan. Segala kalangan bersiap—termasuk Grace Nunew, dengan segala permasalahannya.

Grace Nunew ingin muntah, baju dan atribut resmi kerajaan seperti mengikat tubuhnya erat. Penuh beban dan mencekik! Ia berulang kali mengaduh ketika Yim mulai memasangkan banyak lencana di jubah tebalnya.

“Yim, kau ingin membunuh ku, ya?” Bahkan dalam keadaan duduk saja sudah seberat ini, bagaimana jika ia berdiri?

Yim tak memiliki waktu untuk mendengarkan keluh-kesah Nunew. Semua lencana serta permata kerajaan itu memang sudah seharusnya terpasang. Matahari semakin tinggi kedudukannya, dan ia amat berusaha mempersiapkan Nunew sebaik mungkin sebelum menjalankan penobatan di Hall Tahta bersama Prince Zee.

“Sepatu Grace Nunew.” Itu suara Nat. Datang dengan baki ke delapan, di mana sepatu Grace Nunew diletakkan. “Ada yang bisa ku bantu lagi?”

Yim memiringkan kepala sembari berkacak pinggang, memperhatikan apakah penampilan calon pendamping raja itu sudah sesuai aturan atau belum. “Bawa mahkota Grace Nunew kemari.”

Nat mengangguk lugu, akan membalik tubuh sebelum suara Knight Net mengalun dari ambang pintu. “Your Grace, Prince Park datang.”

Nunew bahkan hampir tersungkur karena terlalu terburu-buru berdiri, sementara Yim juga mengalami hal serupa. Ia mendadak dilanda perasaan was-was luar biasa. Bagaimana jika ia dikritik atas keadaan dan penampilan Grace Nunew nantinya.

THE CROWN-Eternal Soulmates [ZeeNunew]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang