THE CROWN-Eternal Soulmates [ZeeNunew]

III | Satuart [You Know Who I am]

Seeing your two eyes, the symbol of unhindered courage ...

...

HIS Grand Grace of Adiscone, Nunew Chawarin.

Sebuah nama panjang yang beberapa hari ini mengitari seluruh isi kepala Prince Zee. Bukan hanya nama, namun lengkap dengan segala hal yang ada pada si pemilik nama sekalian.

Berulang kali ia percaya bahwa Nunew bukan sosok polos, itu jelas. Perbincangan singkat di tengah sore beberapa hari yang lalu itu, membuat pikirannya dilanda banyak sensasi menganalisis sampai ingin pecah!

Zee tak berhasil barang secuil menangkap gambaran suasana hati Nunew saat itu. Hanya ada senyum tipis—yang mencurigakan, dan beberapa kalimat singkat.

Keturunana Duke Adiscone itu terlihat lebih tenang layaknya telaga yang dalam. Menjawab semua pertanyaan rotaris-nya dengan halus—kadang dengan gumaman pelan.

Benar-benar tak tersentuh.

Zee sejatinya hanya ingin tahu, sedikit penasaran lebih tepatnya. Bagaimana sosok dengan penuh keberanian serta kecerdikan seperti Nunew bisa patuh begitu saja tentang pernikahan ini? Padahal dirinya yakin, Nunew adalah sosok teguh dan sulit menerima paksaan.

Sialan! Baru pertama kali, namun lelaki dengan semburat terang itu mampu terus menarik penuh atensinya.

Ia benar-benar hampir terbawa suasana! Bahkan sampai ingin terang-terangan melanggar batas aturan tentang tata krama yang berlaku! Dengan menanyai Nunew mengenai hal-hal berbau privasi!

Baiklah, anggap saja ini adalah ancaman secara tidak langsung untuknya. Ia hanya mulai berhati-hati dengan Grace itu. Apapun itu, hanya ia yang harus berkuasa atas dasar pernikahan ini.

Seorang Crown Prince Zee yang akan menjadi si pengendali segalanya. Ia yang menciptakan, maka sudah sepantasnya dirinya pula yang mengendalikan. Sehebat apa Nunew, harus tetap patuh padanya!

Hanya dirinya.

Lihatlah, bahkan ketika Nunew berada tepat dihadapannya. Tatapan sepasang amber jernih di sana seakan-akan menyiratkan banyak hal. Ia berulang kali mencoba mencuri-curi pandangan, para keberadaan Nunew yang duduk tepat di sebrang mejanya saat ini.

“Your Majesty, apa anda kekurangan sesuatu?”

Malam baru memasuki waktu awal. Suasana yang sempurna atas terselenggaranya acara makan malam yang mewah.