× 1 ×

14.6K 556 34
                                    

Samuel atau yang lebih sering dipanggil Sam oleh orang sekitarnya beranjak membuka pintu kamar setelah mengambil tas tabung, dan ransel di atas kasur.

Ekspresinya yang tadi biasa saja kini menekuk. Pria tangung itu berdecak kesal. Berjalan lebih dulu tanpa menyapa Giri.

Selalu seperti ini.

Kebiasaan Samuel yang muncul seiring rasa tidak sukanya pada Giri makin tumbuh subur dalam diri.

Lalu seperti biasa, Giri yang diperlakukan demikian hanya bisa pasrah dan menunduk.

Dia berjalan mengikuti Samuel-kakak angkatnya, turun menuju ruang makan di lantai satu rumah mereka.

"Pagi Sam, Giri," sapa Rika tersenyum keibuan melihat kedua putranya berjalan bersama ke arah meja makan.

"Pagi Ma," jawab Samuel langsung duduk di kursi yang sering ia duduki.

Sedangkan Giri hanya tersenyum manis pada Rika, kemudian segera duduk di kursi sebelah sang kakak.

"Kalian mau ke mana pagi-pagi gini? Ada jadwal kuliah?" tanya Rika sambil mengambilkan nasi untuk anak-anaknya.

"Giri ada Ma, mungkin nanti siang bakal pulang," jawab Giri seadanya. Senyum manis masih senantiasa terukir di bibirnya.

Giri beralih melirik ke arah Samuel di sebelah yang mulai menyendok makanan di atas piring. Cukup penasaran mengenai ke mana kakaknya akan pergi.

"Kalo Sam?" tanya Rika pada sulungnya yang refleks mendongak.

"Rapat BEM."

Rika mengangguk maklum mendengar jawaban singkat dari Samuel. Anaknya yang satu ini emang tidak suka bertele-tele.

"Oiya! Kamu ada ngenalin Giri ke temen-temen di BEM nggak? Reaksi mereka gimana pas tau kamu punya adik yang ganteng dan segemes ini?!" tanya Rika lagi. Dia mencolek gemas pipi Giri yang menggembung karena mulutnya penuh makanan.

"Nggak,"

"Loh, kok nggak?"

Samuel tidak menjawab pertanyaan ibunya dan kembali fokus melanjutkan sarapan. Rasa kesal sudah menghampiri karena wajah Giri adalah yang pertama ia lihat saat keluar dari kamar.

Sekarang justru makin diperkeruh akibat Rika menanyakan bagaimana hubungan kakak-adik mereka di luar rumah.

Tentu saja buruk!

Di rumah saja Samuel terbiasa menganggap bahwa Giri adalah orang asing.

Apalagi di luar? Samuel bahkan tidak pernah terlihat mengakui bahwa Giri ada di dunia ini.

Menyadari Samuel mulai kesal dan kening Rika makin berkerut. Giri cepat-cepat mengunyah dan menelan makanan dalam mulut. Segera berbicara sebelum semuanya bertambah buruk.

"Giri yang minta Ma!" kata Giri mengambil alih atensi Rika.

"Giri yang minta Kak Sam buat nggak ngasih tau temennya," lanjut Giri sedikit menunduk.

Rika yang duduk di seberangnya kembali angkat suara. Bertanya pada si bungsu alasan kenapa dia melakukannya.

"Emm... Kak Sam terkenal banget di kampus. Giri takut nanti temen Giri jadi sungkan. Trus, Giri juga nggak mau ditanya sama senior-senior cewek di kampus soal Kak Sam pas mereka tau.. Giri, adiknya Kak Sam..." jelas Giri pada Rika.

Di akhir kalimat ia memelankan suara dan tersentak setelahnya. Menyadari bahwa sudah salah bicara. Sekarang Samuel pasti marah setelah mendengar ucapan Giri barusan.

𝐆𝐈𝐑𝐈 | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang