× 8 ×

5.9K 427 7
                                    

Previously...

Giri masih terdiam ditempat. Kaget dan bingung masih menyelimuti setelah memastikan orang yang ia lihat benar-benar kakaknya.

"Gue nanya lo habis dari mana Giri?" ucap Samuel. Mengulang pertanyaannya dengan lebih jelas sambil beranjak mendekat ke arah yang lebih muda.

××ו×××

Begitu jarak mereka hanya terpisah satu jengkal, pandangan keduanya bertemu. Namun hening masih belum usai karena Giri tak kunjung memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan sang kakak.

"Giri?"

"Eh?! I-itu, aku dari rumah temen. Bikin tugas kelompok..." jawab Giri gelagapan.

Kaget karena suara Samuel yang memanggilnya dalam keadaan sadar, tidak seperti kemarin kala kakaknya tengah mabuk. Ini jadi terasa sedikit aneh untuk Giri yang hampir tidak pernah mendengar Samuel menyebut namanya.

"Yang jujur. Lo dari mana?" tanya Samuel sekali lagi karena melihat gelagat Giri yang kurang meyakinkan.

"U-udah dibilangin aku dari rumah temen, habis kerkom. A-aku capek, aku mau ke kamar duluan, permisi..."

Samuel refleks menyingkir kala Giri berjalan cepat menuju pintu kamarnya. Membiarkan Sam yang masih terdiam di tempat.

Keesokannya, pagi hari menjemput. Samuel melihat Giri dengan pakaian casual yang rapi tengah memakai sepatu di depan pintu masuk rumah.

Ia memutuskan untuk berjalan mendekat ke arah Giri. Pandangan mereka bertemu, tapi Giri justru membuang muka. Pamit pada Samuel dan cepat-cepat pergi. Sekali lagi meninggalkan sang kakak sendirian.

"Ma, Giri ke mana?" tanya Samuel begitu melihat Rika keluar dari kamarnya.

"Hmm? Tumben kamu nanyain Giri?"

"Ck! Jawab aja Ma! Giri ke mana?"

Sebelah alis Rika melengkung naik. Ada apa dengan sulungnya? Tidak biasanya Samuel menanyakan sesuatu tentang Giri.

"Mama nggak tau. Dia sekarang sering pergi keluar terus nantinya bakal balik lama. Sempet juga Mama nanyain, tapi jawaban Giri cuman bikin tugas atau ada urusan. Seringnya dia malah ngalihin topik dan ngehindar dari Mama," jelas Rika sambil melenggang ke arah dapur.

Samuel mengekor di belakangnya, mengikuti sang ibu ke meja makan untuk sarapan.

Dia memandangi masakan yang di buat oleh Giri. Masakan yang sejujurnya menurut Samuel sama enaknya dengan buatan Rika.

Atau mungkin lebih enak? Entah lah, mengapa ia baru memikirkan itu sekarang?

Helaan napas panjang Samuel keluarkan sebelum mulai memakan makanan yang tersaji di hadapannya.

××ו×××

Giri celingukan di parkiran GOR milik kampusnya. Hari ini Samuel latihan voli. Karena Rika tengah sibuk, ia berinisiatif membuatkan bekal untuk sang kakak dan langsung mengantarkannya.

Tapi Giri baru ingat jika di luar rumah mereka tidak memiliki hubungan apa-apa dan bertindak seolah tidak saling kenal.

Jadi bagaimana Giri akan memberikan bekal pada Samuel?

Beberapa menit dia terdiam dengan gelisah. Berusaha mencari cara agar misinya mengantar bekal tidak gagal.

Sampai Giri terperanjat karena seseorang datang menepuk pundaknya dan menyapa. Begitu berbalik, dia mendapati Theo—senior sekaligus teman sang kakak, tengah tersenyum ke arahnya.

𝐆𝐈𝐑𝐈 | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang