× 24 ×

2.3K 183 6
                                    

"Nanti beliin Mama pisang bollen ya, lima pieces aja,"

"Uangnya mana?" tanya Samuel pada Rika sambil menjulurkan telapak tangannya yang kosong, menyebabkan Rika dengan cepat menampar bahu sulungnya keras-keras.

"Anak edan! Uang bulanan kamu udah Mama lebihin kemarin!" teriak Rika tidak santai, lalu berkacak pinggang selayaknya ibu-ibu lokal yang tengah memarahi anak mereka karena bertingkah rada kurang asem!

Samuel meringis sambil mengusap bahunya yang perih akibat tamparan sang ibu. Sementara Giri yang berada di dekat keduanya tertawa pelan—seperti biasa, dengan anggun.

Hari ini keluarga kecil itu pergi ke stasiun karena Samuel akan melakukan trip ke Bandung.

Rika dan Giri serta anggota keluarga dari beberapa anak BEM lainya juga ikut datang untuk mengantarkan sanak saudara mereka sampai stasiun sebelum berangkat menuju tempat tujuan nanti.

"Andai aja lo ikut.." bisik Samuel di sebelah Giri, tangannya memegang ujung jaket denim milik Giri kala Rika tengah berbincang dengan orang tua Liam yang berada tak jauh dari tempat ketiganya tadi berdiri.

"Aku nggak mau ganggu, lagian kita bisa pergi berdua lain kali,"

"Bener?"

Giri terkekeh karena sekarang Samuel malah berperilaku selayaknya anjing besar ketimbang menjadi Samuel star boy seperti biasanya.

"Lo mau oleh-oleh apa?"

"Aku mau—"

"Sam!!"

Keduanya lantas menoleh ke arah sumber suara cempreng yang memanggil Samuel berasal.

Dari arah kanan, nampak seorang gadis dengan setelan dress sebetis yang feminim berjalan menuju tempat Giri dan Samuel berdiri sambil menyeret koper.

"Hai! Kamu kemarin aku ajak ke sininya bareng malah nggak direspon! Udah aku chat nggak kamu baca, telpon juga nggak diangkat!" ucapnya, langsung membombardir Samuel tanpa memperdulikan keberadaan Giri.

"Sorry," tanggap Samuel dengan ekspresi yang berubah drastis.

Dia justru lebih memilih menatap Giri ketimbang meladeni si perempuan— yang mungkin temannya, sampai membuat Giri bingung dan gelagapan sendiri.

"Siapa ini? Jangan-jangan adiknya Samuel ya? Aku Wendy yang kemarin nelpon."

Giri menerima uluran tangan perempuan di hadapannya yang baru diketahui bernama Wendy, lalu memperkenalkan diri secara singkat dengan senyum tak kalah ramah.

Sebenarnya ada sesuatu yang membuat Giri tidak nyaman berada di dekat Wendy. Apa karana auranya yang sedikit mencurigakan?

Tapi Giri tidak ingin ambil pusing, berburuk sangka pada orang lain juga tidak ada keuntungannya. Oleh karena itu dia segera menepis jauh-jauh pemikiran buruk tentang Wendy.

"Ih! Tau nggak sih, kamu denger kabar soal Liam? Katanya cupang yang dia dapet kemarin itu hasil sama om-om, dia juga jalan pincang gitu kan?"

"Nggak tau,"

"Ya ini aku kasih tau sekarang Sam! Makanya kamu jangan kebanyakan main sama dia, mending jauhin hal-hal yang nggak bener deh Sam. Nggak baik buat kamunya nanti."

Samuel hanya mengangguk dengan senyum sekilas untuk menanggapi Wendy. Dia terlihat sangat terganggu juga mendadak tidak punya semangat.

Tapi mendengar apa yang dikatakan Wendy juga membuat Giri agak sedikit bingung dan kesal.

Darimana orang ini mendapat berita seperti itu lantas menuduh Liam yang bukan-bukan?

"Ohya, kamu ada perhatiin nggak Sam? Aku hari ini make dressnya Mama loh! Kan biasanya outfitku kayak cowok gitu kan?"

𝐆𝐈𝐑𝐈 | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang