× 22 ×

2.9K 201 9
                                    

Previosly...

"Lo siap?" tanya Samuel yang dibalas dengan anggukan dari Giri.

"Pegangan sama gue, oke?" ucap Samuel lagi ketika tubuhnya sedikit rebah ke depan agar Giri bisa memeluknya.

Perlahan namun pasti, penis Samuel mulai masuk ke dalam Giri. Rasa menjepit langsung bisa dirasakan pria berumur dua puluh satu tahun itu karena refleks Giri yang menyempitkan lubang anaknya karena merasa tagegang.

"Rileks Giri, nanti bakal enak kok.."

××ו×××

Tubuh Giri bergerak seirama dengan milik Samuel. Rasa sakit yang tadi sempat dirasakannya telah menghilang entah ke mana karena tergantikan oleh kenikmatan yang Samuel berikan.

Suara desah dan geraman dua laki-laki yang masing-masing sudah memiliki KTP itu terdengar memenuhi kamar.

Apalagi ditambah dengan bunyi kulit saling bertabrakan, menjadikannya symphony film drama bergenre bokep yang memiliki ciri khas tersendiri bagi para pendengar.

Untuk pembaca cukup dibayangkan saja ya! Tapi kalau mau dengar, silahkan tonton The Titan's Bride atau Goblin Cave.

"Sam.. ah.. pel-pelan dikit.."

Giri berusaha mendorong dada Samuel dengan sisa tenaga yang  terkuras cukup cepat. Pada ronde pertama yang ia dan Samuel lakukan di ruang tengah sudah cukup membuat Giri hampir pingsan.

Tapi sungguh malang nasib Giri, karena dengan sangat laknat sang kakak menyimpan sekotak kondom yang 'katanya' hampir kadaluarsa di kamar sebagai alibi agar mereka tetap melanjutkan kegiatan ewe-ewean ini.

Lagian, kondom bisa expired?!

"Lo mau istirahat?" tanya Samuel sambil memberi beberapa kecupan pada wajah kacau yang lebih muda di bawahnya.

Begitu mendapat anggukan lemah dari Giri, Samuel tersenyum tipis sebelum mengubah posisi. Membuat Giri kini berada di atasnya tanpa mencabut rudal yang menghubungkan tubuh mereka.

Desahan lolos tanpa hambatan ketika Giri merasakan penis Samuel semakin masuk ke dalamnya. Tubuh Giri bergetar ketika dia ambruk untuk istirahat sejenak sambil menumpukan kepalanya pada bahu Samuel.

"Kamu, makan apa sih? Mmh.. Kok bisa segede ini?" ucap Giri kala istirahatnya yang terasa tidak nyaman sama sekali karena penis Samuel masih keras dan berkedut di analnya.

"Lo sendiri yang makannya dikit, lain kali makan sehari lima kali."

Tamparan langsung didapatkan Samuel pada dadanya dari tangan Giri dengan kondisi tidak bertenaga. "Apa-apaan lima kali sehari?!"

"Lima kali Giri! Pagi, siang, sore, malam, subuh." Lagi-lagi Samuel mendapat tamparan di dada.

Beberapa menit berlalu, Giri mulai menggesek belahan pantatnya pada paha Samuel seraya menegakkan tubuhnya.

Sange lagi nih beliau...

Karena mengerti maksud dari tindakan submissivenya, satu tangan Samuel mulai bergerak meremas belahan pantat Giri dan yang lain merangkul pinggulnya.

"Ready?"

Giri mengangguk malu-malu untuk menanggapi pertanyaan Samuel. Setelahnya, ciuman pun terjadi.

Giri sudah mulai terbiasa dengan permainan Samuel sehingga ia berani untuk memasukan lidahnya sendiri kedalam mulut yang lebih tua.

𝐆𝐈𝐑𝐈 | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang